Resmi! China Bakal Garap Proyek Kereta Cepat ke Surabaya

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan digarap bersama China. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko, mengatakan proses studi proyek kereta cepat ke Subaya akan dimulai.
“Lagi baru mulai bikin studinya, kemarin kita dari China, kita tanda tangan untuk melakukan joint study dengan China Railway,” kata Tiko di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
1. Belum ada kesepakatan nilai investasi China dalam proyek kereta cepat ke Surabaya

Adapun proyek kereta cepat ke Surabaya menjadi kelanjutan dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh.
Namun, kata Tiko, hingga saat ini belum ada kesepakatan nilai investasi yang akan dikucurkan China, dan juga bunga dari pinjaman yang akan diberikan.
“Belum,” jawab Tiko dengan singkat.
2. Luhut sebut China janji beri bunga pinjaman yang lebih murah dibandingkan negara lain

Pada Proyek KCJB, Indonesia mendapatkan pinjaman dana dari China Development Bank (CDB). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, China adalah negara yang menawarkan bunga paling murah untuk pinjaman pembangunan proyek kereta cepat ke Surabaya.
“Pak Jokowi mau Kereta Cepat Jakarta Surabaya diterusin. Tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan. Malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan negara lain,” tulis Luhut melalui akun Instagram-nya, @luhut.pandjaitan.
3. China sudah punya pengalaman garap proyek kereta cepat di Indonesia

Di sisi lain, menurutnya China juga sudah berpengalaman dalam menggarap proyek kereta cepat di Indonesia.
Hambatan-hambatan dalam proyek KCJB yang selama ini dikerjakan China, menurut Luhut disebabkan oleh persoalan pembebasan lahan.
“Kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan ini masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don’t have a problem anymore,” tutur Luhut.