Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_9711.jpeg
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta, Jumat, (10/10/2025). (dok. YouTube Kadin Indonesia)

Intinya sih...

  • Targetkan pengolahan 1.000 ton sampah per hari: CEO Danantara Rosan Roeslani menargetkan, investasi Rp91 triliun untuk pengolahan 1.000 ton sampah per hari di 33 kota, dengan kemungkinan lebih dari satu PSEL di satu kota.

  • Ada investor dalam negeri hingga asing yang berminat: Sebanyak 192 perusahaan, baik dalam negeri maupun luar negeri, tertarik bergabung dengan proyek tersebut, termasuk perusahaan Tbk.

  • Bakal dijalankan secara bertahap: Proyek PLTSa akan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari 10 kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya yang dipilih berdasarkan kesiapan pasokan sampah dan air bersih.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menggencarkan proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) alias Waste to Energy (WTE). Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani mengatakan, proyek itu akan dijalankan di 33 kota, dan membutuhkan investasi sekitar Rp91 triliun.

“Mungkin total investasinya itu mencapai kurang lebih Rp91 triliun untuk kurang lebih di 33 daerah itu,” kata Rosan dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) di Jakarta, Jumat, (10/10/2025).

1. Targetkan pengolahan 1.000 ton sampah per hari

Sejumlah truk sampah membuang material sampah di galian C Rowosari Tembalang Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Rosan mengatakan, nilai Rp91 triliun itu disesuaikan dengan kebutuhan pengolahan 1.000 ton sampah per hari. Rencananya, satu kota bisa memiliki lebih dari satu PSEL.

“Tetapi kemungkinan besar karena waktu itu angka yang diambil berdasarkan 1.000 ton (sampah per hari) karena di satu daerah bisa menjadi lebih,” tutur Rosan.

2. Ada investor dalam negeri hingga asing yang berminat

Sampah yang menggunung di TPS Galuga, lahan Pemkot Bogor di Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/5/2025). (Linna Susanti/IDN Times)

Saat ini, sudah ada 192 perusahaan yang berminat bergabung dengan proyek tersebut. Ada perusahaan dalam negeri hingga luar negeri.

“Dari perusahaan dalam, luar negeri, perusahaan Tbk-nya juga dalam dan luar negeri. Dari luar negeri, dari China ada, Korea ada, Belanda ada, Jerman ada, Jepang juga ada Australia juga ada, Singapura apalagi, Malaysia juga ada,” ujar Rosan.

3. Bakal dijalankan secara bertahap

Sampah yang menggunung di TPS Galuga, lahan Pemkot Bogor di Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Minggu (25/5/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Rosan mengatakan, proyek PLTSa akan dilaksanakan secara bertahap, di mana pada tahap awal akan dijalankan di 10 kota besar, mulai dari Kota Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, dan Makassar. Daerah-daerah itu dipilih melihat kesiapan terkait pasokan sampah dan air bersih.

“Dan kita sudah bicara dengan para gubernur dan wali kota itu, dan bupati, jadi ada 10 daerah yang kita mulai launching pertama,” tutur Rosan.

Editorial Team