Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri BUMN Erick Thohir dan Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/2/2023). (IDN Times/Trio Hamdani)

Jakarta, IDN Times - Indonesia mengajukan pinjaman ke China Development Bank (CDB) untuk menambal pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pinjaman yang akan diajukan kepada bank China tersebut sebesar 550 juta dolar setara Rp8,36 triliun (kurs Rp15.200).

"Itu porsi nanti yang kita membutuhkan itu sekitar 550 juta dolar AS, peminjamannya kita sedang ajukan ke CDB," kata Tiko ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/2/2023).

1. Pinjaman dalam tahap negosiasi

Menteri BUMN Erick Thohir dan Wamen BUMN II Kartika Wirjoatmodjo di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/2/2023). (IDN Times/Trio Hamdani)

Mengenai pembengkakan biaya pembangunan kereta cepat, dia menjelaskan bahwa sudah ada kesepakatan angka sebesar 1,2 miliar dolar AS. Angka tersebut sekarang sedang didiskusikan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk disetujui di komite.

Lebih, lanjut mengenai pinjaman sebesar 550 juta dolar AS sedang dalam tahap negosiasi untum menyepakati struktur final dan harga. Nantinya pinjaman tersebut akan menjadi utang PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

"Harusnya dalam dua minggu ke depan kita akan punya stuktur final dan harganya, itu ke KAI nanti loan-nya (pinjamannya) dan diturunkan dalam bentuk ekuitas ke KCIC (PT Kereta Cepat Indonesia China)," tambahnya.

2. Pemerintah pastikan pembengkakan biaya bukan dikorupsi

Editorial Team

Tonton lebih seru di