Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RI Perlu 1.000 Perusahaan Raksasa untuk Jadi Negara Maju di 2045

Suasana perkantoran (IDN Times/Umi Kalsum)
Intinya sih...
  • Perusahaan besar meningkatkan produktivitas, menarik modal, dan mendorong inovasi di negara berkembang.
  • Indonesia perlu menciptakan 1.000 perusahaan sangat besar dengan pendapatan di atas 200 juta dolar AS, serta melipatgandakan jumlah perusahaan besar dan menengah.
  • Mayoritas pekerjaan di Indonesia masih berada di usaha mikro dan sektor informal dengan produktivitas yang cenderung rendah.

Jakarta, IDN Times - Laporan McKinsey menyebut, perusahaan besar berperan penting dalam meningkatkan produktivitas, menarik modal, dan mendorong inovasi di negara berkembang.

Perusahaan dengan lebih dari 250 karyawan dinilai lebih produktif dan mampu membayar upah lebih tinggi, karena memiliki modal per pekerja yang lebih besar.

Proporsi tenaga kerja di perusahaan menengah dan besar cenderung naik seiring meningkatnya pendapatan per kapita. Pergeseran itu juga terjadi ketika pekerja informal dan usaha mikro mulai masuk sektor formal.

McKinsey mencatat, pertumbuhan perusahaan menengah penting untuk mendukung lahirnya lebih banyak perusahaan besar, karena keduanya saling terhubung dalam ekosistem bisnis yang mendorong pertumbuhan.

1. Indonesia perlu perbanyak perusahaan raksasa untuk capai target 2045

ilustrasi gedung apartemen dan perkantoran di New York (unsplash.com/Jason Krieger)

McKinsey menyebut, Indonesia perlu melakukan pergeseran struktural menuju perusahaan berskala lebih besar, guna mencapai status negara berpendapatan tinggi pada 2045.

Dalam skenario yang dianalisis, Indonesia perlu menciptakan 1.000 perusahaan sangat besar dengan pendapatan di atas 200 juta dolar AS, serta melipatgandakan jumlah perusahaan besar dan menengah.

Selain itu, sebanyak 26 poin persentase pekerjaan diperkirakan perlu berpindah dari sektor mikro informal ke sektor usaha kecil, menengah, dan besar.

Pergeseran tersebut dinilai penting untuk meningkatkan produktivitas perusahaan di semua kelas ukuran, memperluas penyerapan tenaga kerja terampil, serta menaikkan upah di seluruh sektor formal.

2. Mayoritas tenaga kerja RI masih diserap usaha mikro dan informal

ilustrasi UMKM (dok. mokapos.com)

Laporan McKinsey mengungkap, mayoritas pekerjaan di Indonesia masih berada di usaha mikro dan sektor informal.

Berdasarkan Sensus Ekonomi 2016, lebih dari 97 persen perusahaan di Indonesia adalah usaha mikro dengan kurang dari sepuluh karyawan, yang menyerap 59 persen tenaga kerja, termasuk 41 persen pekerja mandiri.

McKinsey mencatat, sebagian besar usaha tersebut bersifat informal. Data Survei Angkatan Kerja Nasional menunjukkan, lebih dari 59 persen pekerjaan di sektor informal, sementara laporan ILO pada 2023 mencatat angkanya mencapai 81 persen.

Kondisi tersebut sejalan dengan tren negara berkembang lainnya, di mana sekitar 70 persen pekerjaan berada di sektor informal dengan produktivitas yang cenderung rendah dan kontribusi hanya sepertiga dari PDB.

3. Indonesia perlu perbanyak tiga kali lipat jumlah perusahaan menengah dan besar

Ilustrasi administrasi (istockphoto.com)

McKinsey menyatakan, untuk mencapai status negara berpenghasilan tinggi pada 2045, Indonesia perlu meningkatkan produktivitas perusahaan di semua kategori ukuran serta menggeser struktur ketenagakerjaan ke arah perusahaan yang lebih besar.

Dalam skenario yang merujuk pada rata-rata kondisi Brasil, Meksiko, Polandia, dan Portugal, jumlah perusahaan menengah dan besar di Indonesia perlu meningkat masing-masing menjadi 200 ribu dan 40 ribu.

Pangsa tenaga kerja di perusahaan menengah diproyeksikan naik dari 8 menjadi 16 persen, dan di perusahaan besar dari 15 menjadi 31 persen.

Sebaliknya, pangsa pekerjaan di usaha mikro diperkirakan turun 26 poin persentase. Perubahan itu disertai peningkatan produktivitas rata-rata perusahaan menengah dan besar sebanyak 2 kali lipat, dengan total produktivitas nasional naik 3 kali lipat.

Lebih dari seperempat lonjakan produktivitas tersebut berasal dari pergeseran tenaga kerja ke perusahaan yang lebih besar dan lebih produktif, sementara sisanya berasal dari peningkatan produktivitas di setiap kategori perusahaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us