Romantisnya Ciputra: Teteskan Air Mata Ketika Rindu Menggerogoti Hati

Ciputra terlahir dari keluarga yang berada, namun kehidupan Ciputra berubah ketika Sang Ayah meninggal dunia. Perekonomian keluarga terganggu dan mereka pun jatuh miskin.

Ayah Ciputra meninggal saat di penjara pada zaman Jepang. Kabar duka tersebut disampaikan seorang pria bernama Hok Sioe. Menurut Hok Sioe, Ayah Ciputra meninggal karena sakit perut yang hebat.

"Itu lah peristiwa yang menggoreskan garis tegas dalam hidup saya," kata Ciputra.

Ciputra pernah hidup dalam kesederhanaan. Bahkan sebelum menjadi konglomerat, ia pernah makan hanya dengan nasi, sayuran, tempe dan tahu saja.

"Sepatu saya juga berkali-kali jebol dan atas bantuan teman saya dapat bantuan lem, sehingga saya bisa memperbaikinya berkali-kali," kata Ciputra.

Ciputra dikenal memiliki sifat keras, galak, tegas dan suara yang menggelegar. Tapi siapa sangka, di balik kegarangannya tersebut, Ciputra ternyata sangat lembut kalau menyangkut soal asmara.

"Ya itu lah saya, saya adalah orang yang romantis dan bisa meneteskan air mata ketika kerinduan menggerogoti relung hati," tuturnya

Ciputra menikahi wanita bernama Dian Sumeler. Ciputra dan Dian sempat menjalani hubungan jarak jauh atal LDR. Saat itu Ciputra di Bandung sementara Dian di Manado.

Karena tak kuat membendung rindu, Ciputra akhirnya melamar Dian yang akrab disapa Dee pada 1954. Saat itu, Ciputra langsung memboyong Dee ke Kota Kembang.

"Keberadaan Dee di kota Bandung benar-benar membuat saya bersuka cita," lanjutnya.

Ciputra memiliki 4 anak atas perkawinannya dengan Dian Sumeler. Masing- masing bernama, Rina Ciputra Sastrawinata, Junita Ciputra,Cakra Ciputra serta Candra Ciputra. Saat ini Jenazah Ciputra masih berada di Singapura.