Rupiah Menguat di Awal Perdagangan Kamis, Dolar AS Masih Tertekan

- Dolar AS tertekan prospek pemangkasan suku bunga The Fed
- Pasar nantikan rilis cadangan devisa Indonesia
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam pembukaan perdagangan Kamis (7/8/2025). Rupiah dibuka di level Rp16.325 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.02 WIB, rupiah tercatat menguat cukup signifikan ke posisi Rp16.320 atau naik 41,5 poin (0,25 persen) dari penutupan sebelumnya di level Rp16.361,5.
1. Dolar AS tertekan prospek pemangkasan suku bunga The Fed
Pengamat Pasar Uang, Lukman Leong, mengatakan, rupiah masih berpotensi melanjutkan penguatan terhadap dolar AS seiring sentimen negatif yang membayangi dolar.
Kondisi itu terjadi setelah meningkatnya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).
"Rupiah diperkirakan berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih melanjutkan perlemahan di tengah meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Fed," kata dia.
Menurut Lukman, prospek tersebut menguat usai pernyataan dovish dari salah satu pejabat The Fed Mary Daly yang memperkirakan adanya ruang pelonggaran kebijakan moneter dalam waktu dekat.
2. Pasar nantikan rilis cadangan devisa Indonesia
Dari sisi domestik, Lukman menyebut perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data cadangan devisa (cadev) Indonesia yang dijadwalkan keluar hari ini. Data itu dapat memberikan sentimen tambahan terhadap pergerakan rupiah.
"Dari domestik, investor menantikan data cadangan devisa Indonesia," kata dia.
3. Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp16.300
Untuk perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp16.300 hingga Rp16.400 per dolar AS, mengikuti perkembangan global dan rilis data ekonomi domestik.
Dalam 52 minggu terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak dalam rentang Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar.