Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Menguat Jelang Akhir Pekan, Dolar Tertekan Data Inflasi AS

Rupiah Menguat Jelang Akhir Pekan, Dolar Tertekan Data Inflasi AS
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Peluang pemangkasan suku bunga The Fed menguat: Pengamat pasar uang Lukman Leong menyampaikan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS, didorong data inflasi AS yang menunjukkan tekanan harga mulai mereda.
  • Rupiah masih terbebani prospek suku bunga BI: Meski demikian, Lukman menilai penguatan rupiah berpotensi terbatas. Dia menjelaskan rupiah juga masih terbebani oleh prospek kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI).
  • Proyeksi pergerakan rupiah hari ini: Untuk perdagangan hari ini, Lukman memperkirakan nilai tukar mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp16.650 hingga Rp16.750 per dolar AS.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah tercatat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan menjelang akhir pekan, Jumat (19/12/2025). Rupiah dibuka di level Rp16.715 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 09.21 WIB, rupiah berada di level Rp16.709, menguat 14 poin atau 0,08 persen dari posisi penutupan sebelumnya di Rp16.723 per dolar AS. Pergerakan harian rupiah pagi ini di kisaran Rp16.704-Rp16.717 per dolar AS.

1. Peluang pemangkasan suku bunga The Fed menguat

Pengamat pasar uang Lukman Leong menyampaikan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS, didorong data inflasi AS yang menunjukkan tekanan harga mulai mereda, sehingga meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed).

Inflasi yang melandai menandakan kenaikan harga tidak setinggi sebelumnya. Kondisi tersebut biasanya membuka ruang bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga guna menopang pertumbuhan ekonomi.

"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS setelah data inflasi menunjukkan tertekan harga di AS yang mereda, menigkatkan prospek pemangkasan suku bunga The Fed," ujarnya.

2. Rupiah masih terbebani prospek suku bunga BI

Meski demikian, Lukman menilai penguatan rupiah berpotensi terbatas. Dia menjelaskan rupiah juga masih terbebani oleh prospek kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI), yang diperkirakan turut mengarah pada pelonggaran.

"Penguatan mungkin terbatas, mengingat rupiah juga masih terbebani oleh prospek pemangkasan suku bunga BI," paparnya.

3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini

Untuk perdagangan hari ini, Lukman memperkirakan nilai tukar mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp16.650 hingga Rp16.750 per dolar AS.

Dalam 52 minggu terakhir, dolar diperdagangkan di rentang Rp16.079-Rp17.224, sementara secara tahun berjalan atau year-to-date (ytd) tercatat menguat 3,66 persen terhadap rupiah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

DJP Hapus Sanksi bagi Wajib Pajak Terdampak Bancana di Sumatra

19 Des 2025, 10:43 WIBBusiness