Rupiah Menguat Tipis di Tengah Sentimen Positif Buat Dolar AS

- Rupiah menguat 4 poin terhadap dolar AS, ditutup di level Rp15.748,5 per dolar AS.
- Jisdor mencatat rupiah melemah dibandingkan hari sebelumnya, berada di level Rp15.766 per dolar AS.
- Para pedagang cenderung menghindari risiko menjelang pemilihan presiden AS yang berlangsung ketat, mempengaruhi kedigdayaan indeks dolar AS.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah akhirnya rebound, yang sebelumnya melemah berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (5/11/2024).
Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup menguat tipis ke level Rp15.748,5 per dolar AS atau 4 poin (0,03) persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level Rp15.753.
1. Rupiah justru melemah di kurs referensi Bank Indonesia
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar mata uang Garuda pada 5 November 2024 tercatat di level Rp15.766 per dolar AS.
Rupiah melemah dibandingkan posisi pada 4 November 2024 yang berada di level Rp15.751. Dengan demikian, rupiah mengalami pelemahan sebesar 15 poin.
Jisdor adalah kurs referensi resmi yang dirilis oleh Bank Indonesia. Kurs ini menunjukkan nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dolar AS yang didapatkan dari transaksi antarbank di pasar valas.
2. Rupiah menguat meski dolar mendapat sentimen positif
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan para pedagang saat ini cenderung menghindari risiko menjelang pemilihan presiden (pilpres) AS yang berlangsung ketat.
"(Hal itu) melemahkan taruhan pada pemotongan suku bunga yang lebih dalam oleh Fed, membuat para pedagang waspada dan berdampak terhadap kedigdayaan indeks dolar AS," ujarnya.
The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (0,25 persen) dalam pertemuan minggu ini, lebih kecil dari pemangkasan sebelumnya sebesar 50 basis poin pada September.
Namun, pelaku pasar akan mengamati prospek pemangkasan suku bunga ke depannya, mengingat data ekonomi AS yang menunjukkan ekonomi kuat dan inflasi masih tinggi.
Data Non-Farm Payrolls (NFP) yang dirilis Jumat lalu juga menunjukkan sedikit penurunan, memberi sinyal tambahan bagi Fed untuk terus menurunkan suku bunga. Itu adalah data yang menunjukkan jumlah pekerjaan di luar sektor pertanian.
3. Rupiah diproyeksikan lanjut menguat di perdagangan Rabu
Ibrahim menyampaikan pada perdagangan sore ini rupiah ditutup menguat tipis sebesar 4 poin di level Rp15.748 per dolar AS, setelah sebelumnya sempat melemah hingga 30 poin.
Untuk perdagangan Rabu (6/11/2024), Ibrahim memprediksi rupiah akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di kisaran Rp15.640 hingga Rp15.750 per dolar AS.