Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Menguat Tipis Jelang Tutup Tahun

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Rupiah menguat tipis terhadap dolar AS
  • Pasar menanti arah kebijakan Bank Sentral AS dan geopolitik global tambah ketidakpastian pasar
  • Rupiah berpotensi melemah jelang libur tahun baru
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (30/12/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.771 per dolar AS.

Posisi tersebut menguat 17 poin atau 0,10 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.788 per dolar AS. Sepanjang perdagangan, rupiah dibuka di level Rp16.775 per dolar AS dan bergerak dalam rentang Rp16.758 hingga Rp16.787 per dolar AS.

1. Pasar menanti arah kebijakan Bank Sentral AS

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan perhatian pelaku pasar pada Selasa sore tertuju pada rilis risalah rapat kebijakan terbaru Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).

Risalah tersebut berisi catatan detail pembahasan para pembuat kebijakan terkait inflasi, kondisi pasar tenaga kerja, serta arah suku bunga ke depan. Dia menilai risalah tersebut berpotensi memengaruhi arah pasar dalam jangka pendek, terutama di tengah pekan yang relatif sepi data ekonomi

"Pasar terus memperhitungkan potensi pelonggaran kebijakan moneter pada tahun 2026," kata Ibrahim.

Volume perdagangan juga diperkirakan tetap rendah karena libur akhir tahun. Ditambah, pasar AS yang akan tutup akhir pekan ini untuk liburan Tahun Baru.

2. Geopolitik global tambah ketidakpastian pasar

Ibrahim menilai sentimen global juga dipengaruhi perkembangan geopolitik. Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan pihaknya akan merevisi posisi negosiasi terkait Ukraina setelah dugaan serangan pesawat tanpa awak terhadap kediamannya.

"Menambah ketidakpastian baru pada upaya perdamaian yang dipimpin AS karena sudah goyah," kata dia.

Di Timur Tengah, ketegangan kembali meningkat setelah Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bisa kembali menyerang Iran jika mencoba membangun ulang program nuklirnya. Kondisi ini turut mendorong sentimen aset lindung nilai seperti emas. Sementara itu ketegangan di Asia juga meningkat dan sentimen risiko tertekan setelah China menggelar latihan militer dengan tembakan langsung selama sekitar 10 jam di sekitar Taiwan pada Selasa (30/12/2025).

3. Rupiah berpotensi melemah jelang libur tahun baru

Dalam 52 pekan terakhir, dolar AS diperdagangkan di kisaran Rp16.079-Rp17.224. Sementara itu, sejak awal tahun hingga saat ini, dolar AS tercatat menguat 3,96 persen terhadap rupiah. Pada perdagangan sore, rupiah ditutup menguat 17 poin, setelah sebelumnya sempat melemah lima poin. Penutupan terjadi di level Rp16.771 per dolar AS.

Untuk perdagangan Rabu (31/12/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah terbatas di rentang Rp16.770-Rp16.800 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Target Bisnis Wajib Dipasang di Awal Tahun agar Gak Jalan di Tempat

31 Des 2025, 00:11 WIBBusiness