Rupiah Tak Berdaya di Level Rp15.947 per Dolar AS

- Rupiah melemah 76 poin di awal perdagangan, dibuka di level Rp15.947 per dolar AS.
- Rupiah mengalami pelemahan paling dalam di Asia, sementara yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar.
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot lanjut melemah di awal perdagangan, Kamis (21/11/2024), rupiah dibuka di level Rp15.947 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan Bloomberg, rupiah melemah 0,48 persen atau 76 poin dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya di level Rp15.871 per dolar AS.
1. Rupiah melemah paling dalam di Asia
Rupiah pagi ini pun mengalami pelemahan paling dalam dibandingkan mata uang lainnya di kawasan Asia dengan kecenderungan menguat.
Yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,23 persen.
Selanjutnya, baht Thailand naik 0,16 persen dan won Korea Selatan yang terkerek 0,08 persen.
Berikutnya, dolar Singapura yang naik 0,04 persen dan dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,01 persen terhadap the greenback.
Sementara itu, rupee India melemah 0,02 persen, peso Filipina melemah 0,08 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,18 persen.
2. Kekhawatiran arah kebijakan The Fed picu rupiah melemah
Analis Doo Financial Futures, Lukman mengatakan, rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS oleh kembalinya kekhwatiran kebijakan proteksionisme Trump.
"Eskalasi di perang Ukraina juga ikut menekan mata uang beresiko seperti rupiah," tegas dia.
Di sisi lain, investor menantikan rilis data neraca transaksi berjalan Indonesia. Dengan demikian, rupiah diperkirakan bergerak di level Rp15.825-Rp15.950 per dolar AS.
3. Investor global pindahkan alokasi portofolio kembali ke AS
Berdasarkan data Bank Indonesia, laju rupiah hingga 19 November 2024 melemah sebesar 0,84 persen (ptp) dari bulan sebelumnya.
Pelemahan nilai tukar tersebut diakibatkan oleh menguatnya mata uang dolar AS secara luas, serta berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS pascahasil pemilihan umum di AS.
Secara umum pelemahan nilai tukar rupiah tetap terkendali, yang bila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 2,74 persen dan lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan dolar Taiwan, peso Filipina, dan won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,26 persen, 5,83 persen, dan 7,53 persen.