- Ringgit Malaysia melemah 0,14 persen
- Rupee India melemah 0,09 persen
- Pesso Filipina melemah 0,05 persen
- Won Korea melemah 0,05 persen
- Dolar Taiwan melemah 0,04 persen
Rupiah Tak Mampu Bangkit, Ditutup pada Level Rp16.688 per Dolar AS

- Mayoritas mata uang di Asia melemah: Rupiah tidak melemah sendirian di Asia. Ringgit Malaysia, Rupee India, Pesso Filipina, Won Korea, dan Dolar Taiwan juga mengalami pelemahan.
- Alasan rupiah melemah seharian: Data pekerjaan AS dari Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTs) menjadi pemicu pelemahan rupiah.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan, Rabu (10/12/2025) sore. Mata uang Garuda parkir di level Rp16.688 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah pada penutupan perdagangan melemah 12 poin atau 0,07 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (9/12), rupiah ditutup menguat pada level Rp16.676 per dolar AS.
1. Mayoritas mata uang di Asia melemah
Rupiah tidak melemah sendirian di Asia. Mayoritas mata uang di Asia terkoreksi, berikut rinciannya:
2. Alasan rupiah melemah seharian
Pengamat Pasar Uang, Lukman Leong mengatakan, rupiah akan melemah terhadap dolar AS. Hal ini dipicu oleh data pekerjaan AS dari Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTs) yang lebih kuat dari perkiraan. Meski demikian, dia menegaskan, pelemahan rupiah akan terbatas dalam jangka pendek.
Meskipun dolar AS mendapat dorongan dari data ketenagakerjaan yang solid, sentimen pasar saat ini lebih berhati-hati.
"Investor cenderung menunggu dan melihat (wait and see) reaksi pasar terhadap data penjualan ritel Indonesia yang akan dirilis dalam waktu dekat, serta hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) malam ini," ujar Lukman.
3. Rupiah masih berpotensi menguat secara terbatas
Meskipun dolar AS diperkirakan akan terus menguat, Lukman sebelumnya emperkirakan, pergerakan rupiah akan berada dalam rentang yang terbatas, yakni antara Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS.
Di sisi lain, pasar juga memperkirakan bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga dalam pertemuan FOMC kali ini. Meskipun demikian, konsensus di pasar menunjukkan keputusan tersebut kemungkinan besar akan disertai dengan pernyataan hawkish mengenai prospek suku bunga di masa depan.
















