Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan, Kamis (28/12/2023). Rupiah mengakhiri sore di level Rp15.417,5 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, mata uang Garuda menguat sebanyak 12,5 poin atau 0,08 persen, melanjutkan tren sejak awal sesi perdagangan di mana rupiah menguat ke Rp15.386 dari Rp15.430 pada Rabu (27/12/2023).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru mengalami pelemahan di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia
Pada Kamis (28/12/2023), kurs rupiah di JISDOR menjadi Rp15.416 per dolar AS, sedangkan pada Rabu sebelumnya (27/12/2023) berada di level Rp15.414 per dolar AS.
Dengan demikian, rupiah melemah sebanyak 2 poin karena nilai tukarnya menjadi lebih besar walaupun tak signifikan.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, nilai indeks dolar AS turun ke level terendah dalam lima bulan, mengakhiri tren kenaikan dua tahun berturut-turut.
Menurutnya, investor fokus pada potensi penurunan suku bunga Federal Reserve (the Fed), meskipun beberapa analis skeptis terhadap tindakan agresif bank sentral AS. Mereka percaya bahwa perubahan kebijakan terlalu dini dan mencatat potensi kenaikan dolar jika ekspektasi tersebut tidak terpenuhi.
"Perubahan kebijakan menuju pelonggaran pada Maret terlalu dini dan ada potensi kenaikan dolar jika tindakan tersebut tidak terwujud," ujarnya.
Seharian ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak pada rentang Rp15.382,5 hingga Rp15.430,5 per dolar AS. Sejak awal tahun hingga posisi hari ini (year-to-date/ytd) rupiah sudah terapresiasi alias menguat 1 persen.
Ibrahim memproyeksikan nilai tukar rupiah akan ditutup menguat di rentang Rp15.360 hingga Rp15.440 pada akhir pekan, Jumat (29/12/2023).