Rupiah Tekuk Dolar AS di Tengah Sinyal The Fed Pangkas Suku Bunga
- Pergerakan rupiah hari ini: Kurs rupiah menguat 7 poin ke Rp16.253 per dolar AS, bergerak di rentang Rp16.241,5-16.254,5.
- Inflasi AS belum mereda: Indeks harga konsumen di AS naik 0,1 persen pada Mei 2025, memicu sentimen negatif pelaku pasar terhadap The Fed.
- Prediksi pergerakan rupiah hari ini: Analis pasar keuangan memprediksi kurs rupiah akan menguat terhadap dolar AS dengan range Rp16.200-16.300.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (6/5/2025).
Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah dibuka menguat 8,5 poin ke Rp16.251,5 per dolar AS. Kurs rupiah juga menguat pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (11/6), yakni sebesar 15 poin atau 0,09 persen ke Rp16.260.
1. Pergerakan rupiah hari ini
Pada 10 menit awal perdagangan, kurs rupiah masih menguat 7 poin atau 0,04 persen ke Rp16.253 per dolar AS.
Kurs rupiah bergerak di rentang Rp16.241,5-16.16.254,5 hari ini. Dalam 1 tahun terakhir, rupiah mengalami pelemahan 0,75 persen, dengan pergerakan di rentang Rp15.060-17.224.
2. Inflasi AS belum mereda
Menurut analis pasar keuangan, Lukman Leong, kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS) masih belum mereda. Dilansir CNBC, indeks harga konsumen di AS naik 0,1 persen pada Mei 2025, yang memicu angka inflasi di 2,4 persen.
Kondisi itu memberi sinyal bahwa Bank Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR), yang memicu sentimen negatif pelaku pasar.
"Rupiah diperkirakan akan memguat terhadap dolar AS yang kembali turun cukup besar setelah data menunjukkan inflasi di AS pada bulan Mei naik lebih kecil dari perkiraan," ucap Lukman kepada IDN Times.
3. Prediksi pergerakan rupiah hari ini
Melihat kondisi itu, Lukman memprediksi kurs rupiah akan menguat terhadap dolar AS hari ini.
“Range Rp16.200-16.300,” ucap Lukman.