Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Tembus Rp16.313 per Dolar AS, Airlangga Hartarto: Kita Monitor

ilustrasi uang dolar Amerika (IDN Times/Mela Hapsari)
ilustrasi uang dolar Amerika (IDN Times/Mela Hapsari)
Intinya sih...
  • Menteri Koordinator Perekonomian memantau pelemahan rupiah yang mencapai Rp16.313 per dolar AS.
  • Pemerintah belum mengungkap langkah lanjutan merespons pelemahan nilai tukar akhir tahun, disebabkan penguatan dolar AS.
  • Gubernur BI menyebut ketidakpastian global sebagai faktor utama pelemahan rupiah hingga 1,37 persen hingga 17 Desember 2024.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan akan terus memonitor pergerakan rupiah yang terus melemah. Hal itu dilakukan dengan tetap mengacu pada berbagai asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

Kurs rupiah mengalami pelemahan hingga ditutup pada level Rp16.313 per dolar AS sore ini.

“Kita monitor, rupiah di APBN (2025) juga sudah ada angka. Jadi, kita monitor saja,” tuturnya kepada media di kantornya, Kamis (19/12/2024). 

1. Volatilitas rupiah masih dalam taraf wajar karena dolar AS menguat

Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Airlangga enggan menjelaskan langkah lanjutan yang akan ditempuh pemerintah dalam merespons pelemahan nilai tukar menjelang akhir tahun tersebut. Menurutnya, volatilitas rupiah yang terjadi beberapa hari ini masih dalam kondisi (normal), karena disebabkan oleh penguatan dolar Amerika Serikat.

“(Pelemahan) baru berapa hari, kemarin juga. Namanya kurs naik turun, Amerika emang lagi menguat,” tuturnya. 

2. Rupiah melemah 1,37 persen point to point

Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi grafik (IDN Times/Arief Rahmat)

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan meningkatnya ketidakpastian global menjadi faktor utama yang mendorong nilai tukar rupiah melemah 1,37 persen point to point (ptp) hingga 17 Desember 2024. 

“Pelemahan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh makin tingginya ketidakpastian global, terutama terkait arah kebijakan AS,” kata Perry dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Desember 2024, Rabu (18/12/2024).

3. Ketidakpastian global meningkat

Ilustrasi uang dolar (Foto: IDN Timesa)
Ilustrasi uang dolar (Foto: IDN Timesa)

Ia menjelaskan ketidakpastian yang meningkat disebabkan ruang penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih rendah dari perkiraan, penguatan mata uang dolar AS secara luas, dan risiko geopolitik yang mengakibatkan berlanjutnya preferensi investor global untuk memindahkan alokasi portofolionya kembali ke Amerika Serikat (AS).

Selain itu, munculnya rencana kebijakan perdagangan di AS melalui kenaikan tarif impor, komoditas, dan cakupan negara yang lebih luas. 

"Risiko ini meningkatkan fragmentasi perdagangan global. Perkembangan ini yang disertai dengan eskalasi ketegangan geopolitik di banyak negara mengakibatkan pertumbuhan ekonomi dunia 2025 diperkirakan melambat menjadi 3,1 persen dari sebesar 3,2 persen pada 2024," ungkapnya. 

Secara umum pelemahan nilai tukar rupiah tetap terkendali bila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 yang terdepresiasi sebesar 4,16 persen.

Namun, Perry memastikan laju rupiah masih lebih baik dibandingkan pelemahan dolar Taiwan, peso Filipina, dan won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,58 persen, 5,94 persen, dan 10,47 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us