Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Hapus Bea Ekspor Gandum untuk Dongkrak Penjualan

Gandum (freepik.com/wirestock)
Intinya sih...
  • Bea ekspor gandum Rusia turun menjadi nol untuk tingkatkan daya saing dan penjualan.
  • Gandum Rusia dengan harga lebih rendah dapat tekan harga gandum global, namun pasar domestik Mesir sudah kelebihan pasokan.
  • Produksi gandum Rusia diproyeksikan turun 9,8 persen akibat cuaca ekstrem, sehingga pemerintah memangkas kuota ekspor untuk menjaga pasokan domestik.

Jakarta, IDN Times - Rusia mengumumkan penghapusan bea ekspor gandum mingguan menjadi nol untuk pertama kalinya sejak kebijakan ini diterapkan pada Juni 2021. Langkah ini diambil untuk menghidupkan kembali penjualan gandum yang tengah lesu di pasar global.

Kementerian Pertanian Rusia menetapkan bea ekspor nol berlaku mulai 9 hingga 15 Juli 2025, turun dari 56,3 rubel (Rp11,5 ribu) per ton yang berlaku pada 2 hingga 8 Juli 2025. Kebijakan ini mencerminkan upaya Rusia mempertahankan posisinya sebagai eksportir gandum terbesar di dunia.

1. Penurunan bea ekspor untuk tingkatkan daya saing

Kementerian Pertanian Rusia mengumumkan kebijakan ini setelah tekanan dari petani yang mengeluhkan rendahnya profitabilitas akibat bea ekspor tinggi. Penghapusan bea ini diharapkan membuat harga gandum Rusia lebih kompetitif dibandingkan eksportir lain seperti Argentina dan Australia.

“Kami berharap langkah ini meningkatkan volume ekspor dan memperkuat posisi kami di pasar internasional,” ujar seorang pejabat Kementerian Pertanian Rusia, dikutip dari Reuters.

Kebijakan ini juga didukung oleh harga indikatif gandum yang ditetapkan sebesar 228,7 dolar Amerika Serikat (AS) (Rp3,7 juta) per ton pada Juli 2025.

2. Dampak pada pasar gandum global

Analis pasar memperkirakan masuknya gandum Rusia dengan harga lebih rendah dapat menekan harga gandum global, terutama di kawasan Laut Hitam. Turki, yang menghadapi kekeringan terburuk dalam beberapa dekade, diproyeksikan mengimpor lebih dari 5 juta ton gandum pada pertengahan 2025, dengan Rusia sebagai pemasok utama.

“Penghapusan bea ekspor ini memberi Rusia keunggulan harga yang signifikan,” kata seorang analis dari Sovecon, dilansir dari AInvest.

Namun, Mesir dilaporkan menahan pembelian jangka pendek karena pasar domestiknya sudah kelebihan pasokan.

3. Tantangan produksi gandum Rusia

Laporan menunjukkan produksi gandum Rusia diproyeksikan turun menjadi 81,6 juta ton pada musim 2024-2025, menyusut 9,8 persen akibat musim dingin yang keras dan kekeringan musim panas. Rostov, wilayah penghasil gandum terbesar, melaporkan penurunan hasil panen hingga 30 persen karena kekeringan tanah.

“Cuaca ekstrem menjadi tantangan besar bagi petani kami tahun ini,” ungkap seorang perwakilan Russian Grain Union, dikutip dari AInvest.

Pemerintah Rusia juga memangkas kuota ekspor menjadi 10,6 juta ton untuk musim ini guna menjaga pasokan domestik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us