Jakarta, IDN Times - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengkaji untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham untuk perusahaan pelat merah.
"Belum diputuskan buyback, tapi sudah mengkaji," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Senin (9/3).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah fokus untuk menyoroti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data yang dikutip melalui RTI Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sedang tidak cemerlang.
Sepanjang hari ini IHSG terus terkoreksi, pada pembukaan perdagangan sesi I IHSG terkoresi 2,44 persen ke level 5.364.
Sementara pada penutupan perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah 6,58 persen ke level 5.136.
Adapun pada penutupan perdagangan hari ini, indeks BUMN20 ditutup melemah 2,96 persen. Sejumlah saham BUMN terpantau memerah, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 6,48 persen atau 260 poin ke level Rp3750 per saham, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) juga turun 6,67 persen atau 250 poin ke level Rp3.500 per saham. Lalu saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 9,31 persen atau 675 poin ke level Rp9,31 persen.
Sementara itu Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menilai, opsi buyback saham -saham BUMN sangat tepat dilakukan dalam kondisi pasar yang kurang kurang kondusif seperti saat ini.
"Itu sangat esensial demi menjaga kepercayaan para pelaku investor, terutama yang berinvestasi pada saham-saham emiten BUMN secara long term," ujarnya.
Dia mengatakan, jika benar pemerintah akan melakukan opsi buy back saham, maka hal tersebut akan menjadi angin segar untuk para investor khusus pemegang saham BUMN. "Karena harga sahamnya akan naik," ujarnya.