Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saingan Makin Banyak, Tesla Tak Berkutik di Eropa

Tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)
Intinya sih...
  • Penjualan mobil Tesla di Eropa turun 49% pada April dibandingkan tahun lalu, sementara penjualan kendaraan listrik baterai naik 28%.
  • Sentimen negatif terhadap Elon Musk mempengaruhi penurunan penjualan Tesla, dengan keterlibatannya dalam urusan politik memicu protes di dealer Eropa dan AS.
  • Tesla kehilangan pangsa pasar di Eropa kepada produsen lain seperti BMW, Renault, Volkswagen, BYD, dan SAIC Motor karena kurangnya produk hybrid dan minim inovasi.

Jakarta, IDN Times – Penjualan mobil Tesla di Eropa merosot tajam sebesar 49 persen pada April dibandingkan tahun lalu. Data dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) menunjukkan Tesla hanya menjual 7.261 unit, turun drastis dari 14.228 unit pada April 2024.

Ini terjadi di tengah lonjakan penjualan kendaraan listrik baterai secara keseluruhan yang naik sekitar 28 persen pada bulan yang sama. Lonjakan pasar kendaraan listrik tidak cukup menyelamatkan Tesla dari keterpurukan.

Sementara merek lain menikmati pertumbuhan, Tesla justru kehilangan hampir separuh pangsa pasarnya dalam satu bulan. Situasi ini memperkuat sinyal bahwa perusahaan sedang menghadapi tekanan yang tidak kecil.

Dilansir dari CBS News, penurunan penjualan Tesla pada April adalah yang paling signifikan di antara produsen utama.

1. Citra Elon Musk picu protes dan kerusakan reputasi Tesla di Eropa

Elon Musk (x.com/Elon Musk)

Anjloknya penjualan Tesla tidak lepas dari sentimen negatif terhadap Elon Musk. Keterlibatannya dalam urusan politik Amerika Serikat (AS), terutama sebagai penasihat di Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE), memicu gelombang protes di dealer Tesla di Eropa dan AS sejak Maret lalu.

Di Eropa, dukungan Musk terhadap partai sayap kanan Jerman, AfD, menuai kecaman dari politisi dan pelaku industri otomotif. Kritik ini semakin memperburuk krisis citra Tesla, yang sudah goyah akibat manuver politik Musk. Brand yang sebelumnya dilihat sebagai pelopor inovasi kini dirundung kontroversi.

Protes terhadap kepemimpinan Musk telah menyebar ke berbagai kota besar di Eropa. Publik memandang afiliasi politiknya sebagai ancaman terhadap nilai-nilai yang dijunjung tinggi di kawasan tersebut. Hal ini menambah daftar panjang hambatan yang kini harus dihadapi Tesla.

2. Persaingan makin ketat dan lini produk Tesla kian tertinggal

ilustrasi logo BYD (unsplash.com/P.L.)

Tesla belum berhasil memanfaatkan peluncuran versi baru Model Y untuk memulihkan performa penjualannya. Meski menjadi SUV andalan, model yang disegarkan itu gagal mengubah tren negatif. Penjualan Tesla secara keseluruhan selama Januari hingga April juga turun hampir 40 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Ketiadaan produk baru yang menyasar pasar massal membuat Tesla rawan tersingkir di tengah kompetisi sengit. Lini produk yang menua dan minim inovasi membuatnya sulit bersaing dengan pemain lama yang agresif memperbarui portofolio. Dalam kondisi seperti ini, pembeli lebih memilih merek dengan pilihan yang lebih beragam dan segar.

Dilansir dari Business Insider, BMW, Renault, dan Volkswagen telah menyalip Tesla sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik di Eropa sejak Maret. Di sisi lain, pabrikan asal China seperti BYD dan SAIC Motor juga terus mencetak pertumbuhan. BYD untuk pertama kalinya menyalip Tesla dalam penjualan kendaraan listrik murni bulan lalu, sementara SAIC mencatat lonjakan hampir 25 persen pada April.

3. Minimnya model hybrid mempersempit pangsa pasar Tesla

ilustrasi pengisian daya kendaraan listrik (pexels.com/Kindel Media)

Tren konsumen di Eropa kini bergeser ke kendaraan hybrid, yang menyumbang lebih dari 35 persen dari total pasar mobil, menurut data ACEA. Porsi ini terus meningkat seiring preferensi publik terhadap efisiensi bahan bakar dan fleksibilitas teknologi. Tesla, yang hanya menawarkan kendaraan listrik murni, kehilangan peluang besar karena tidak memiliki model hybrid, sebuah titik lemah utama dalam strategi pasar mereka. Ketika konsumen mencari solusi transisi antara mesin konvensional dan kendaraan listrik penuh, Tesla gagal menyediakan alternatif yang seimbang.

Sementara itu, Musk juga mendapat sorotan dari para investor terkait komitmennya terhadap Tesla. Ia lebih banyak menghabiskan waktu mengurus DOGE, yang saat ini tengah digugat dalam beberapa kasus hukum.

Menurut CNBC International, Musk menyatakan dalam panggilan pendapatan terakhir Tesla bahwa keterlibatannya dengan DOGE akan berkurang secara signifikan pada akhir Mei, meskipun ia berencana tetap mendedikasikan satu atau dua hari per minggu untuk urusan pemerintahan.

Ia juga menyatakan akan tetap memimpin Tesla selama lima tahun ke depan dan menolak anggapan bahwa permintaan terhadap produk mereka sedang melemah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us