Satgas Pariwisata Mau Dibentuk, Fokus Harga Tiket Pesawat Mahal

- Menteri Pariwisata dan Wakil Menteri Pariwisata akan membentuk tim khusus dalam 1-2 minggu mendatang.
- Fokus satgas pariwisata adalah harga tiket pesawat yang tinggi di Indonesia.
- Pemerintah ingin memperbaiki dan mengembangkan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang telah ditetapkan, serta membahas peluang penambahan lima DPSP baru.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana dan Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menyambangi kantor Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Pertemuan ini membahas pembentukan tim khusus atau satuan tugas (satgas) untuk menyelesaikan masalah-masalah pariwisata.
“Jadi konteksnya nanti sama-sama mungkin 1-2 minggu insyaallah nanti timnya sudah terbentuk,” kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
1. Bentuk koordinasi buat selesaikan masalah harga tiket pesawat yang mahal

Erick mengatakan salah satu permasalahan di sektor pariwisata yang menjadi fokus satgas adalah harga tiket pesawat di Indonesia yang tinggi.
“Kalau dulu bicara Satgas, atau versi saya PMO, itu sama aja tujuannya. Untuk menselaraskan semua kebijakan untuk menjadi sebuah satu keputusan yang bisa memberikan solusi, termasuk tadi mengenai harga tiket. Karena tidak mungkin kita ini bekerja sendiri-sendiri,” ujar Erick.
2. Sempurnakan 5 DPSP

Pemerintahan Presiden ke-7 Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), yakni Candi Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), Danau Toba di Sumatra Utara, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Likupang di Sulawesi Utara.
Widiyanti mengatakan, pemerintahan baru ingin terus memperbaiki dan mengembangkan lima DPSP tersebut.
“Tentunya kita akan menuruskan apa yang telah dijalankan karena itu belum selesai dan melakukan penyempurnaan,” ujar Widiyanti.
Setelahnya, baru pemerintahan baru akan membahas peluang penambahan lima DPSP baru.
“Setelah lima ini selesai dan baik, kita akan mengkaji lagi tambahan lima lagi yang lain seperti apa,” tutur Widiyanti.
3. BUMN integrasikan ekosistem pariwisata

Sementara itu, Erick Thohir menambahkan, Kementerian BUMN terus memperbaiki ekosistem pariwisata untuk menyelesaikan sejumlah masalah.
“Kami terus di Kementerian BUMN mengintegrasikan seluruh komponen yang kita bisa lakukan bersama-sama. Apakah integrasi tadi, transportasi, ataupun infrastruktur untuk mendukung kesuksesan ini. Airport, pesawat, hotel, tujuan wisata, dan lain-lain,” ucap Erick.