Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sebut Danantara Sudah Lama Dicanangkan, Erick: Jangan Dilihat Negatif

Konferensi pers penandatanganan perjanjian jual beli logam emas antara PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Konferensi pers penandatanganan perjanjian jual beli logam emas antara PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Pembentukan super holding BUMN Danantara bukan wacana baru, sudah dicita-citakan dalam RUU BUMN dua tahun lalu.
  • Danantara akan mengelola tujuh BUMN dengan aset besar, menandakan kinerja BUMN terus membaik.
  • Danantara juga akan menaungi LPI atau INA, SWF besutan Presiden Jokowi, statusnya masih dalam kajian.

Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan pembentukan super holding BUMN Danantara bukanlah wacana baru. Bahkan, menurut Erick pembentukan super holding itu sudah dicita-citakan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) BUMN yang sudah dibahas sejak dua tahun lalu.

“Kalau Danantara kan sesuai dengan RUU BUMN yang sudah kita gulirkan hampir 2 tahun sebetulnya kemarin, memang kan roadmap BUMN itu ke arah sana,” kata Erick di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (7/11/2024).

1. Minta pembentukan Danantara tak dilihat sebagai hal yang negatif

Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)
Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Menurutnya, Danantara yang akan mengelola tujuh BUMN dengan aset yang besar adalah pembuktian bahwa kinerja BUMN terus membaik. Oleh sebab itu, dia meminta wacana peluncuran Danantara tak dilihat sebagai hal yang negatif.

“Kalau kami di BUMN, senang, kenapa? Artinya apa, kinerja kita yang selama ini diapresiasi, di mana tujuh BUMN besar ini dinyatakan sehat,” ujar Erick.

2. Status Danantara masih dikaji

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dalam dokumen profil Danantara yang diterima IDN Times, lembaga itu disebut sebagai Danantara Indonesia Sovereign Fund.

Danantara akan mengelola akan menaungi tujuh BUMN, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan MIND ID.

Tak hanya itu, Danantara juga akan menaungi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund (SWF) besutan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Erick mengatakan, status Danantara masih dikaji saat ini, apakah menjadi BUMN, SWF, atau entitas lainnya.

“Ya ini yang masih jadi kajian. Yang pasti kami BUMN sudah memberikan tempat, salah satu aset Bank Mandiri. Cuma kalau tadi ditanya sama, Pak ini deal-nya kapan? Nah ini lagi kajian. Nah sama Danantara ini lagi proses kajian, apakah ada PP-nya, ada UU-nya, itu biar yang ahlinya,” tutur Erick.

3. Nasib Kementerian BUMN setelah ada Danantara

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Erick sendiri tak berbicara banyak terkait tugas Kementerian BUMN setelah Danantara didirikan. Namun, dia memastikan dirinya akan terus merestrukturisasi BUMN yang kinerjanya belum sehat.

“Nah sisanya nanti, kembali, memang garis tangan saya, restrukturisasi. Memang garis tangannya gitu,” ucap Erick.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us