Danantara Bakal Kelola Dana Rp9 Ribu Triliun, Jadi SWF Nomor 4 Dunia

- Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Danantara, super holding BUMN yang akan menaungi tujuh BUMN dan INA.
- Danantara akan mengelola aset tujuh BUMN senilai hampir Rp9 ribu triliun pada tahap awal, dan diprediksi mencapai Rp15.547 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
- Danantara bertugas mengelola investasi di luar APBN dan mengonsolidasikan serta memanfaatkan investasi pemerintah secara lebih optimal.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto bersiap meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang disebut-sebut sebagai cikal-bakal super holding BUMN. Berdasarkan informasi yang diterima IDN Times, Danantara akan menaungi dan mengelola aset tujuh BUMN.
BUMN yang akan dinaungi Danantara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan MIND ID.
1. Danantara juga menaungi INA

Tak hanya tujuh BUMN di atas, Danantara juga akan menaungi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA), sovereign wealth fund (SWF) besutan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Dalam dokumen yang diterima, nama cikal-bakal super holding BUMN itu dicantumkan dengan Danantara Indonesia Sovereign Fund.
2. Danantara bakal kelola dana 982 miliar dolar AS

Dalam dokumen yang diterima IDN Times, jika total aset tujuh BUMN tersebut digabungkan, maka dana kelolaan Danantara pada tahap awal akan mencapai nyaris Rp9 ribu triliun.
Adapun aset yang dikelola INA sebesar Rp163 triliun. Dengan begitu, total asset under management (AUM) Danantara akan menjadi Rp9.049 triliun atau 571,6 miliar dolar AS. Kemudian dalam beberapa tahun ke depan, Danantara diprediksi akan bisa mengelola aset sebesar 982 miliar dolar AS atau Rp15.547 triliun.
3. BP Investasi Danantara ditugaskan Prabowo kelola aset di luar APBN

Sebelumnya diberitakan, Kepala BP Investasi Danantara Muliaman Hadad menjelaskan, badan tersebut bertugas untuk mengelola investasi di luar APBN. Investasi tersebut akan melibatkan aset-aset pemerintah yang dipisahkan dan kemudian dikelola oleh badan tersebut.
Badan Pengelola Investasi Danantara akan mengonsolidasikan dan memanfaatkan secara lebih optimal investasi-investasi yang selama ini tersebar.
"Ya misalnya ada aset-aset pemerintah yang dikelola oleh kementerian, lalu digabung menjadi satu. Di-leverage, dikelola. Kemudian kebijakan investasi nasional seperti apa. Nanti akan banyak diskusi dengan kementerian terkait," kata Muliaman di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2024).
