Sentil Proyek IKN, Anies: Manfaat hanya Dirasakan Aparatur Negara

Jakarta, IDN Times - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menilai manfaat pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hanya akan dirasakan manfaatnya oleh aparatur negara daripada masyarakat.
Menurutnya, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang mendesak dan harus diprioritaskan seperti pembangunan fasilitas kesehatan lebih bermanfaat bagi masyarakat ketimbang membangun IKN.
"Pembangunan fasilitas kesehatan itu akan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Tapi kalau di sini (IKN) yang dirasakan oleh aparat negara yang nanti bekerja untuk negara. Sementara yang kita perlukan negara bekerja untuk rakyat ini kan fasilitas untuk penyelenggaraan negara itu semua," kata Anies dalam Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2023 di Jakarta, Sabtu (2/11/2023).
1. Pendanaan internasional harusnya untuk kebutuhan prioritas

Menurut Anies, dukungan pendanaan asing atau internasional seharusnya diarahkan untuk kebutuhan mendesak Indonesia.
"Saya melihat harus didukung kalau kita berbicara dukungan internasional, maka bagaimana kerja sama internasional itu untuk membangun infrastruktur bagi kebutuhan dasar rakyat Indonesia," ucap Anies.
2. Perbanyak transportasi umum ketimbang bangun IKN

Anies mengilustrasikan pada 2045, sebanyak tiga per empat penduduk Indonesia akan tinggal diperkotaan. Di sisi lain, menurutnya, masalah di perkotaan juga masih banyak mulai dari polusi hingga masalah urban.
Dengan begitu, kata Anies, solusi yang seharusnya dilakukan membangun transportasi umum di kota-kota Indonesia.
"Bayangkan kalau sumber daya itu yang besar internasional dipakai untuk membangun transportasi umum di seluruh Indonesia," ujarnya.
Apabila kota-kota besar di Indonesia memiliki transportasi umum maka akan menekan biaya hidup bagi penduduknya dan mengurangi emisi karbon di tempat itu dan mengurangi potensi kemacetan yaitu dampaknya.
"Jadi saya lebih melihat mendorong ke sana. Daripada untuk sebuah kota (IKN) yang manfaatnya dirasakan oleh penyelenggaraan negara, bukan dirasakan oleh rakyat Indonesia," sambungnya.
3. Dinamika pemilu tidak ada kaitannya dengan kelanjutan proyek IKN

Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tak ambil pusing atas kritik dari calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan soal pembangunan IKN di Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam beberapa kesempatan, Anies kerap menyampaikan kritik terhadap mega proyek tersebut. Senada, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin juga lebih memilih tinggal di Jakarta daripada di IKN.
"IKN kita ikut undang-undang dan konstitusi aja," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono kepada jurnalis di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
Menurutnya, dinamika perpolitikan yang saat ini terjadi menjelang pemilihan presiden (pilpres) pada Februari 2024, tidak ada sangkut-pautnya dengan proyek IKN. Terlebih, sudah ada payung hukum yang menaungi pembangunan ibu kota baru Indonesia itu.
"Yang namanya dinamika demokrasi, politik, kita gak bisa memengaruhi kan? Tapi IKN tegak lurus ya," jelasnya.