Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siapa Pemilik Lock & Lock dan Sejak Kapan ada di Indonesia?

Botol minum LocknLock (shopee.co.id/LocknLock Indonesia Official Store)
Intinya sih...
  • Kim Joon-Il, pendiri Lock & Lock, sukses lewat perjuangan dari nol tanpa warisan kaya dan berfokus pada satu jenis produk.
  • Bisnis yang awalnya sederhana berkembang pesat dengan adanya pabrik di Korea Selatan, China, dan Vietnam serta berhasil menembus pasar internasional.

Jakarta, IDN Times - Lock & Lock, merek peralatan dapur premium yang dikenal dengan produk wadah kedap udara, telah lama menjadi bagian dari pasar Indonesia.

Perusahaan tersebut memulai ekspansinya ke Indonesia sudah puluhan tahun lamanya, membidik pasar potensial dengan populasi terbesar di Asia Tenggara.

Namun, siapa sebenarnya sosok di balik kesuksesan Lock & Lock dan bagaimana perjalanannya hingga menjadi salah satu merek terkenal? Berikut sejarah pendirian perusahaan, pemiliknya, serta kiprahnya di pasar Indonesia!

1. Sosok pemilik Lock & Lock

Pemilik Lock & Lock, Kim Joon-Il. (forbes.com)

Dilansir Forbes, Kim Joon-Il, pendiri perusahaan Lock & Lock, bukanlah sosok kaya tipikal di Korea Selatan. Kesuksesannya diraih bukan karena warisan, melainkan lewat perjuangannya sebagai pengusaha yang memulai bisnis dari nol.

Latar belakangnya jauh dari standar kebanyakan pengusaha besar. Dia bahkan tidak menyelesaikan pendidikan di universitas elit dan memilih berhenti di tingkat sekolah menengah.

Kantor pusat Lock & Lock juga jauh dari kesan mewah, berupa bangunan sederhana berlantai lima di jalan kecil, bukan menara perkantoran besar.

Fokus bisnis Kim pun unik dibandingkan perusahaan besar Korea lainnya, yang sering berorientasi pada industri multinasional besar. Dia memilih untuk berfokus pada satu jenis produk, yaitu wadah plastik, kaca, dan peralatan rumah tangga lainnya.

Meskipun sederhana, bisnisnya berkembang pesat dengan adanya pabrik di Korea Selatan, China, dan Vietnam.

Produk Lock & Lock kini dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk di department store bergengsi Harrods di London dan pasar trendi Shanghai. Bahkan, di Shanghai, Lock & Lock berhasil dinobatkan sebagai merek paling populer dari 2006 hingga 2010.

2. Perjalanan Kim hingga mendirikan Lock & Lock

ilustrasi LocknLock Low Sugar Mini Rice Cooker 2L (tokopedia.com/locknlock-id)

Kim Joon-Il, yang tumbuh di kota Daegu dalam keluarga yang awalnya sejahtera sebelum ayahnya bangkrut, memutuskan untuk berhenti sekolah pada usia 16 tahun dan memulai bisnis di pasar tradisional.

Di pertengahan 1970-an, dia berhasil mengimpor dan mendistribusikan sekitar 200 merek peralatan rumah tangga dari luar negeri di Pasar Gerbang Selatan Seoul yang kompetitif.

Kekhawatiran akan nasib seperti temannya, yang kehilangan usaha karena merek Eropa mendirikan cabang lokal, mendorong Kim memproduksi sendiri mulai 1985. Namun, tantangan seperti biaya tenaga kerja yang melonjak dan kesulitan produksi membuatnya kembali mengimpor agar pabrik tetap beroperasi.

Krisis finansial Asia 1997–1998 memukul keras bisnisnya, memaksa Kim mengambil cuti setahun untuk mencari produk baru.

Dia memilih wadah plastik yang lebih tahan lama dan serbaguna, kemudian mempekerjakan tim riset untuk menyempurnakannya. Inovasi segel silikon khusus dan kunci empat engsel membuat wadahnya lebih kedap udara, yang dipatenkan di 35 negara.

Meski awalnya lamban, Kim menggunakan promosi di toko dan saluran belanja TV untuk mendorong penjualan. Lock & Lock menembus pasar internasional, termasuk Amerika Utara dan Jerman, dengan demonstrasi yang menarik perhatian.

Di China, Kim membangun citra merek dengan membuka toko di distrik mewah Shanghai dan memanfaatkan bintang drama Korea. Awalnya, produk Lock & Lock yang dijual di China diproduksi di Korea hingga kebanggaan nasional setelah Olimpiade 2008 memungkinkan produk buatan China dijual di pasar lokal.

3. Lock & Lock masuk pasar Indonesia sejak 2001

LocknLock Air Fryer (dok. Lock n Lock)

Indonesia, dengan populasi terbesar ke-4 di dunia dan terbesar di Asia Tenggara, menjadi target penting bagi Lock & Lock. Perusahaan ini memulai ekspansinya di Indonesia pada tahun 2001 untuk menggarap pasar yang potensial dengan 240 juta penduduk.

Dengan membangun unit penjualan, Lock & Lock berhasil memperkuat posisinya sebagai merek peralatan dapur premium melalui berbagai strategi pemasaran, seperti iklan TV, promosi di majalah, dan konferensi pers.

Untuk memperluas pangsa pasarnya, Lock & Lock melakukan promosi konsumen di supermarket besar dan membuka toko-toko yang dikelola langsung di kota-kota utama, termasuk Jakarta, Surabaya, dan Medan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
Jujuk Ernawati
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us