7 Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia, Seperti Apa?

Jakarta, IDN Times - Setiap pekerja tentu memiliki hak imbalan yang pantas atas pekerjaan yang mereka lakukan. Salah satu hak yang patut mereka terima adalah gaji atau upah sesuai dengan ketentuan.
Upah dapat dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja. Upah ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan. Ini juga termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Di Indonesia, upah harus dibayarkan menggunakan mata uang rupiah di waktu dan cara yang sesuai dengan kesepakatan yang disetujui antara pemberi kerja dengan pekerja. Dalam sistem yang berlaku di Indonesia, pembayaran upah dibagi dalam beberapa jenis.
Yuk simak, IDN Times telah merangkumnya agar pekerja di Indonesia dapat memahami hak ini dengan baik.
1. Berdasarkan satuan waktu

Upah yang diberikan berdasarkan waktu kerja yang disepakati, seperti per jam, harian, mingguan, atau bulanan.
Kelebihan:
- Memberikan stabilitas pendapatan bagi pekerja.
- Mudah dihitung dan diterapkan oleh perusahaan.
- Memberikan rasa aman bagi pekerja karena upah tetap.
Kekurangan:
- Tidak mempertimbangkan produktivitas pekerja.
- Bisa menyebabkan rendahnya motivasi kerja jika pekerja merasa tetap mendapat upah tanpa meningkatkan kinerja.
Contoh:
- Seorang pegawai kantor dengan gaji bulanan tetap.
- Karyawan pabrik dengan sistem upah harian atau mingguan.
2. Berdasarkan satuan hasil

Upah yang dihitung berdasarkan jumlah barang atau hasil kerja yang telah diselesaikan oleh pekerja.
Kelebihan:
- Meningkatkan produktivitas pekerja karena upah tergantung pada hasil kerja.
- Cocok untuk pekerjaan berbasis produksi seperti industri manufaktur atau konveksi.
Kekurangan:
- Tidak ada jaminan pendapatan tetap bagi pekerja.
- Bisa menurunkan kualitas kerja karena pekerja lebih fokus pada kuantitas.
Contoh:
- Pekerja konveksi yang dibayar berdasarkan jumlah pakaian yang dijahit.
- Buruh pabrik yang digaji berdasarkan jumlah barang yang diproduksi.
3. Borongan

Upah yang diberikan berdasarkan perjanjian proyek atau pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.
Kelebihan:
- Efisiensi dalam penyelesaian pekerjaan karena adanya batas waktu.
- Cocok untuk pekerjaan proyek seperti konstruksi atau pertukangan.
Kekurangan:
- Jika tidak dikelola dengan baik, pekerja bisa terbebani dengan target kerja yang berat.
- Kualitas pekerjaan bisa berkurang jika pekerja mengejar penyelesaian cepat.
Contoh:
- Tukang bangunan yang dibayar berdasarkan proyek pembangunan rumah.
- Tim event organizer yang dibayar untuk menyelenggarakan acara tertentu.
4. Upah Insentif

Sistem upah ini memberikan tambahan insentif atau bonus di luar gaji pokok sebagai penghargaan atas kinerja pekerja.
Kelebihan:
- Meningkatkan motivasi dan kinerja pekerja.
- Mendorong efisiensi dan produktivitas lebih tinggi.
Kekurangan:
- Bisa menimbulkan persaingan tidak sehat di antara pekerja.
- Jika tidak ada insentif, motivasi kerja bisa menurun.
Contoh:
- Karyawan sales yang mendapat tambahan bonus jika mencapai target penjualan.
- Karyawan pabrik yang mendapat bonus jika produksi meningkat.
5. Upah Berdasarkan Komisi

Upah diberikan berdasarkan persentase dari hasil penjualan atau target yang dicapai, sering digunakan dalam bidang pemasaran atau sales.
Kelebihan:
- Pekerja termotivasi untuk meningkatkan penjualan.
- Perusahaan hanya membayar upah berdasarkan hasil kerja.
Kekurangan:
- Tidak ada kepastian penghasilan tetap bagi pekerja.
- Bisa menyebabkan tekanan kerja yang tinggi bagi pekerja.
Contoh:
- Agen asuransi yang mendapat komisi dari setiap polis yang berhasil dijual.
- Sales properti yang mendapat komisi dari setiap unit rumah yang terjual.
6. Upah Skala Berjalan (Sliding Scale Wages)

Upah yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi seperti inflasi atau kenaikan harga barang agar daya beli pekerja tetap terjaga.
Kelebihan:
- Memberikan kesejahteraan lebih baik bagi pekerja karena mengikuti inflasi.
- Mengurangi dampak kenaikan harga terhadap daya beli pekerja.
Kekurangan:
- Bisa membebani perusahaan jika inflasi terlalu tinggi.
- Tidak semua perusahaan dapat menerapkan sistem ini.
Contoh:
- Pekerja pabrik yang upahnya disesuaikan setiap tahun sesuai dengan inflasi.
- Guru honorer yang mendapatkan kenaikan gaji berdasarkan penyesuaian biaya hidup di daerahnya.
7. Upah Premi

Merupakan tambahan upah yang diberikan kepada pekerja yang berhasil mencapai atau melampaui target tertentu.
Kelebihan:
- Memberikan motivasi tambahan bagi pekerja untuk meningkatkan produktivitas.
- Bisa digunakan sebagai bentuk penghargaan bagi pekerja yang berkinerja baik.
Kekurangan:
- Tidak semua pekerja bisa mendapatkan premi, yang dapat menyebabkan ketidakpuasan.
- Bisa menyebabkan ketimpangan upah dalam perusahaan.
Contoh:
- Pekerja pabrik yang mendapatkan premi jika bisa menyelesaikan produksi lebih cepat dari target.
- Sopir angkutan umum yang mendapatkan premi jika mampu mengangkut jumlah penumpang tertentu.
Setiap sistem upah memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan sistem upah yang tepat tergantung pada jenis pekerjaan, kebutuhan perusahaan, serta regulasi yang berlaku di Indonesia.