Siti Atikoh Beberkan Strategi Ganjar-Mahfud Stabilkan Harga Pangan

Jakarta, IDN Times - Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, memastikan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki visi misi untuk menstabilkan harga komoditas pangan di pasar.
"Caranya seperti apa untuk stabilkan harga? Pendistribusiannya nanti akan diatur oleh negara," jelas Atikoh dalam Acara Organisasi Perempuan for Ganjar (PIJAR) di Gedung DPP PDIP, Sabtu (16/12/2023).
Menurutnya negara akan hadir pada saat musim panen, namun pada saat panceklik cadangan pangan pemerintah pun akan dikeluarkan untuk membantu stabilkan harga pangan.
"Karena petani juga butuh harga yang adil. Kalau misalnya petani harga belinya seperti sekarang, bawang merah Rp32 ribu, tetapi September kemarin harganya cuman Rp8 ribu. Mereka sudah mendapatkan untung apabila 18 ribu per kilo," jelas Atiko.
Selain itu, harga cabai sempat menyentuh Rp130 ribu kemarin, kalau sekarang sudah Rp100 sampai Rp120 ribu. Bahkan harga bawang merah di tingkat produsen atau petani mencapai Rp30 ribu hingga Rp32 ribu per kilogram. Namun harga ini bisa naik lebih tinggi di daerah Jakarta yang tembus Rp35 ribu per kilogram.
Untuk saat ini, aturan cadangan pangan tertuang dalam Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Aturan itu menyebut kesediaan cadangan pangan dalam negeri bukan hanya beras, totalnya ada 11 cadangan CPP. Pangan pokok tertentu yang ditetapkan sebagai CPP meliputi beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.
Ia mengklaim pasangan calon (paslon) presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan paslon yang pro terhadap kelompok rentan. Atikoh menyampaikan, kelompok rentan tersebut meliputi kelompok perempuan, kelompok anak-anak, kelompok manula, dan kelompok disabilitas.
Menurut dia, kepedulian terhadap kelompok rentan termasuk kelompok perempuan menjadi fokus paslon Ganjar-Mahfud lantaran beberapa kebijakan turut berpengaruh terhadap perempuan.