Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Skill Customer Relationship agar Bisnis Bertahan Lama

customer service
ilustrasi customer service (pexels.com/Olha Ruskykh)
Intinya sih...
  • Komunikasi yang tulus dan responsif.
  • Empati dengan apa yang pelanggan rasakan.
  • Konsisten dalam pelayanan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam dunia bisnis yang makin kompetitif, punya produk bagus saja tidaklah cukup. Salah satu hal penting yang bikin pelanggan mau balik lagi dan gak pindah ke kompetitor adalah hubungan yang kamu bangun dengan mereka. Nah, di sinilah pentingnya customer relationship skill alias kemampuan menjalin hubungan dengan pelanggan. Bukan sekadar basa-basi atau kirim email ucapan terima kasih, tapi soal memahami apa yang bikin pelanggan nyaman, loyal, dan merasa dihargai.

Kalau kamu pengen bisnis bertahan lama, jangan cuma fokus di angka penjualan. Mulailah bangun koneksi emosional dengan pelanggan. Mereka bukan sekadar pembeli, tapi bagian dari perjalanan bisnismu. Yuk, bahas skill apa saja yang wajib kamu kuasai agar hubungan dengan pelanggan makin solid dan bisnismu bisa terus tumbuh!

1. Komunikasi yang tulus dan responsif 

berbicara dengan pelayan restoran
ilustrasi berbicara dengan pelayan restoran (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Salah satu kunci utama dalam customer relationship adalah komunikasi yang jujur dan cepat tanggap. Pelanggan bisa sangat memahami kalau kamu benar-benar peduli atau sekadar formalitas. Misalnya, ketika mereka memberikan komplain, jangan cuma balas dengan template kaku, tapi tanggapi dengan nada yang ramah dan solutif. Komunikasi yang tulus bisa bikin pelanggan merasa dihargai dan dipercaya.  

Selain itu, respons yang cepat juga jadi nilai plus besar. Di era serba cepat seperti sekarang, pelanggan gak mau nunggu lama. Semakin sigap kamu dalam menanggapi pertanyaan atau masalah, semakin besar peluang mereka untuk tetap setia sama brand kamu.

2. Empati dengan apa yang pelanggan rasakan

customer service
ilustrasi customer service (pexels.com/Yan Krukau)

Skill ini sering diremehkan, padahal efeknya luar biasa. Dengan empati, kamu bisa memahami kebutuhan dan perasaan pelanggan secara lebih dalam. Misalnya, kalau pelanggan kecewa karena barang telat datang, jangan langsung defensif. Tunjukkan bahwa kamu mengerti perasaan mereka dan memberikan solusi terbaik.

Empati bikin hubungan kamu dengan pelanggan lebih manusiawi, bukan sekadar transaksi jual-beli. Ketika mereka merasa kamu benar-benar peduli, kepercayaan pun tumbuh. Dan kepercayaan adalah fondasi dari hubungan jangka panjang.

3. Konsisten dalam pelayanan

customer service
ilustrasi customer service (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pelanggan suka kejutan, tapi bukan dalam hal pelayanan yang naik turun. Hari ini cepat tanggap, besok susah dihubungi, itu bikin ilfeel. Konsistensi dalam kualitas pelayanan bikin pelanggan tahu bahwa mereka bisa selalu mengandalkan kamu.  

Cobalah buat standar pelayanan yang jelas dan pastikan seluruh tim paham akan hal itu. Mulai dari cara menyapa pelanggan, menangani masalah, sampai follow-up setelah pembelian. Dengan begitu, pengalaman pelanggan tetap positif di setiap interaksi.

4. Follow-up setelah transaksi  

customer service
ilustrasi customer service (pexels.com/Olha Ruskykh)

Banyak komunikasi berhenti setelah pelanggan melakukan pembelian. Padahal di situlah kesempatan emas untuk memperkuat hubungan. Coba kirim pesan singkat untuk menanyakan kepuasan mereka atau beri tips cara pakai produk biar lebih maksimal.  

Follow-up yang tulus bisa bikin pelanggan merasa dilayani dengan sepenuh hati. Bahkan, dari follow-up ini bisa muncul peluang penjualan baru atau testimoni positif. Hasilnya, bisnis kamu makin dipercaya orang lain.

5. Fleksibel dan terbuka terhadap masukan

customer service
ilustrasi customer service (pexels.com/RDNE Stock project)

Gak ada bisnis yang sempurna. Kadang, ada saja pelanggan yang melontarkan kritik pedas atau saran yang gak kamu duga. Namun, justru dari situ kamu bisa belajar banyak. Jangan defensif, tapi tanggapi dengan kepala dingin dan jadikan masukan mereka sebagai bahan perbaikan. Skill menerima kritik dengan bijak menunjukkan kalau kamu benar-benar mau berkembang. Dan pelanggan yang merasa didengar, kemungkinan besar akan tetap bertahan meskipun sempat kecewa.

Skill customer relationship bukan cuma soal ramah dan cepat tanggap, tapi tentang bagaimana kamu bisa membangun rasa percaya dan kedekatan jangka panjang. Pelanggan yang loyal bukan datang karena produkmu paling murah, tapi karena mereka merasa punya hubungan emosional dengan brand kamu. Jadi, mulai sekarang, asah skill di atas dan buktikan bahwa hubungan yang kuat dengan pelanggan bisa bikin bisnis kamu bertahan lebih lama dari sekadar tren musiman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Cara Cerdas Menciptakan Peluang untuk Para Calon Pengusaha

09 Nov 2025, 23:00 WIBBusiness