Smelter Amman Habiskan Biaya Rp7,6 T, Ditarget Rampung Mei 2024

Jakarta, IDN Times - Proyek pembangunan smelter tembaga PT Amman Mineral Industri (AMMAN) di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ditargetkan rampung pada akhir Mei 2024.
Proyek tersebut telah menelan biaya hingga lebih dari 507,5 juta dolar AS, atau sekitar Rp7,62 triliun (kurs Rp15.007 per dolar AS). Adapun total investasi pada proyek tersebut sebesar 982,99 juta dolar AS, atau sekitar Rp14,76 triliun.
Perhitungan tersebut sesuai dengan realisasi serapan anggaran untuk konstruksi smelter, yang meliputi pembangunan fisik dan juga pembelian peralatan dan mesin untuk operasional.
1. Pembangunan smelter sudah mencapai 51,63 persen

Dalam kunjungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo hari ini, Selasa (20/6/2023), Presiden Direktur AMMAN, Rachmat Makkasau mengatakan progres pembangunan smelter tersebut sudah mencapai 51,63 persen.
Dari sisi konstruksi, pemasangan tiang pancang untuk bangunan utama smelter AMMAN telah rampung sepenuhnya. Berbagai peralatan berat dan struktur dasar bangunan juga telah rampung difabrikasi pada akhir Februari 2023, dan mulai dilakukan instalasi dua bulan setelahnya. Pengadaan barang juga telah mencapai 60 persen.
“Kami telah memberikan paparan kepada Bapak Presiden, bahwa saat ini AMMAN sedang mengejar target penyelesaian konstruksi smelter sesuai batasan peraturan perundangan yaitu akhir Mei 2024," kata Rachmat dikutip dari keterangan resmi.
2. Smelter Amman Mineral mampu produksi 900 ribu ton konsentrat tembaga per tahun

Rachmat mengatakan, smelter yang dibangun memiliki kapasitas 900 ribu ton konsentrat tembaga per tahun.
Dalam kunjungannya, Jokowi berharap agar turunan dari katoda tembaga yang dihasilkan juga diindustrialisasi. Jokowi juga mengingatkan bahwa ketika pembangunan berbagai smelter telah selesai dan siap berproduksi, baik dari komoditas nikel, tembaga, bauksit, dan timah, diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi perekonomian dalam negeri.
“Memberi nilai tambah baik berupa nilai ekspor, juga menambah lapangan kerja yang dibutuhkan masyarakat,” kata Jokowi.
3. AMMAN sumbang 82 persen PDRB Sumbawa Barat

Lebih lanjut, dari kontribusi sektor pertambangan, AMMAN menjadi penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa Barat, yakni mencapai 82 persen, dan PDRB Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 17,3 persen.
Saat ini, lebih dari 17 ribu karyawan bekerja di site Batu Hijau untuk operasional pertambangan dan berbagai proyek pengembangan lainnya. Serapan tenaga kerja AMMAN dan mitra bisnis yang berasal dari warga lokal Kabupaten Sumbawa Barat dan Nusa Tenggara Barat juga mencapai hampir 75 persen.