Starbucks Didenda Rp817 Miliar Dolar ke Korban Tumpahan Kopi Panas

- Starbucks harus membayar 50 juta dolar AS kepada pengemudi pengiriman yang mengalami luka bakar serius akibat tutup gelas yang tidak terpasang dengan baik.
- Michael Garcia mengalami luka bakar parah setelah secangkir teh panas tumpah ke pangkuannya saat mengambil pesanan di drive-through Los Angeles.
Jakarta, IDN Times – Starbucks diperintahkan membayar 50 juta dolar AS (sekitar Rp817 miliar) kepada seorang pengemudi pengiriman yang mengalami luka bakar serius akibat tutup gelas yang tidak terpasang dengan baik. Keputusan ini dikeluarkan oleh juri di California pada Jumat (14/3/2025) waktu setempat.
Michael Garcia mengalami luka bakar parah setelah secangkir teh panas tumpah ke pangkuannya saat mengambil pesanan di drive-through Los Angeles. Gugatan yang diajukan pada 2020 menuduh Starbucks lalai dalam memastikan keamanan tutup minuman.
“Starbucks mengatakan bahwa jika tangan mereka sudah melepas minuman, mereka tak lagi bertanggung jawab, apa pun yang terjadi,” kata Nicholas Rowley, pengacara Garcia, dikutip dari CBS News.
1. Kronologi insiden yang mengubah hidup Garcia

Insiden ini terjadi di gerai Starbucks Exposition Park saat Garcia mengambil pesanan untuk dikirim. Saat seorang barista menyerahkan nampan berisi tiga minuman, salah satu cangkir jatuh dan menumpahkan cairan bersuhu 180 derajat Fahrenheit ke tubuhnya.
Rekaman CCTV dalam gerai menunjukkan reaksi spontan Garcia setelah terkena tumpahan.
“Cedera ini mengubah hidup Michael, dan ini adalah kelalaian besar,” kata Rowley.
Akibat kejadian itu, Garcia mengalami luka bakar tingkat tiga, kerusakan saraf, serta cedera permanen pada area genitalnya.
2. Proses hukum dan putusan juri

Setelah gugatan diajukan, kasus ini memasuki persidangan yang akhirnya berpihak pada Garcia. Juri hanya membutuhkan waktu sekitar 40 menit untuk mencapai putusan dan memerintahkan Starbucks membayar ganti rugi sebesar 50 juta dolar AS.
Sebelum persidangan, Starbucks sempat menawarkan 3 juta dolar AS (sekitar Rp49 miliar) kepada Garcia. Kemudian menaikkannya menjadi 30 juta dolar AS (sekitar Rp490 miliar) dalam upaya penyelesaian.
Garcia bersedia menerima asalkan Starbucks meminta maaf, mengubah kebijakan, dan mewajibkan seluruh gerai memastikan keamanan minuman panas sebelum diserahkan kepada pelanggan. Namun, Starbucks menolak syarat tersebut, sehingga kasus berlanjut hingga juri mengambil keputusan akhir.
3. Reaksi Starbucks dan langkah selanjutnya

Menanggapi putusan ini, Starbucks menyatakan keberatan atas keputusan juri.
“Kami bersimpati kepada Tuan Garcia, tetapi kami tidak setuju dengan putusan bahwa kami bertanggung jawab atas insiden ini dan menganggap jumlah ganti rugi yang diberikan berlebihan,” kata juru bicara Starbucks dalam pernyataan resminya, dikutip dari CNN .
Perusahaan berencana mengajukan banding dan menyampaikan komitmennya terhadap standar keamanan tertinggi di seluruh gerainya, termasuk dalam penanganan minuman panas. Namun, pengacara Garcia mengatakan bahwa tidak ada jumlah uang yang bisa sepenuhnya mengembalikan kondisi kliennya seperti semula.