Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Stok Pupuk Subsidi Aman hingga Sebulan Pasca-Lebaran

Ilustrasi stok pupuk. (Dok. Kementan)

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan stok pupuk subsidi aman setidaknya hingga empat pekan atau sebulan setelah Lebaran. SVP Corporate Communication Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana menyatakan stok pupuk subsidi mereka saat ini mencapai lebih dari 820 ribu ton.

"Per tanggal 10 April 2022 kami punya stok pupuk subsidi sebanyak 828.393 ton. Sampai bulan depan sehabis Lebaran stok pupuk subsidi aman," ujar Wijaya, dalam media briefing di Jakarta, Senin (11/4/2022).

Adapun stok pupuk subsidi yang berjumlah 828.393 ton ini terdiri dari pupuk Urea sebanyak 394.444 ton, pupuk NPK sebanyak 224.116 ton, pupuk SP-36 sebanyak 44.284 ton, pupuk ZA sebanyak 94.483 ton, dan pupuk organik sebanyak 71.066 ton.

1. Stok pupuk subsidi hampir tiga kali lipat dari ketentuan minimum

Ilustrasi pupuk (Dok. PT Pupuk Indonesia)

Wijaya menambahkan, stok pupuk subsidi yang dimiliki Pupuk Indonesia saat ini telah melebihi ketentuan minimum yang diatur pemerintah. Pemerintah sendiri mengatur jumlah minimum stok pupuk subsidi pada angka 314.120 ton.

"Saat ini stok kami hampir tiga kali lipat dari ketentuan pemerintah dan ini berarti cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama 4 pekan ke depan," ucap Wijaya.

2. Stok pupuk nonsubsidi juga aman

Distribusi pupuk di Sumsel (IDN Times/Dok. Pupuk Indonesia)

Di sisi lain, Wijaya juga memastikan stok pupuk nonsubsidi aman dengan jumlah mencapai 665.467 ton. Dengan demikian, total stok pupuk yang ada di Pupuk Indonesia mencapai 1,49 juta ton.

"Rinciannya untuk pupuk Urea sebanyak 586.215 ton, pupuk NPK sebanyak 36.592 ton, pupuk SP-36 sebanyak 18.643 ton, pupuk ZA sebanyak 23.847 ton, dan pupuk organik sebanyak 170 ton," kata dia.

3. Realisasi penyaluran pupuk subsidi

Ilustrasi pupuk subsidi. (Dok. Kementan)

Sementara itu, Wijaya juga menyampaikan perihal realisasi penyaluran pupuk subsidi yang mencapai 2,36 juta ton per 9 April kemarin.

Rinciannya, pupuk Urea sebanyak 1,15 juta ton, pupuk NPK sebanyak 828.160 ton, pupuk SP-36 sebanyak 98.523 ton, pupuk ZA sebanyak 129.954 ton, dan pupuk Organik sebanyak sebanyak 147.375 ton.

Dalam penyalurannya, Wijaya mengatakan para produsen pupuk subsidi berpedoman pada Surat Keputusan (SK) Dinas Pertanian setempat sebagai aturan turunan dari Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 41 Tahun 2021 dan Kepmentan Nomor 771 Tahun 2022 yang mengatur alokasi pupuk bersubsidi tahun 2022.

Adapun petani yang ingin mendapatkan pupuk subsidi wajib mengikuti beberapa ketentuan yang telah ditetapkan oleh Kementan.

Ketentuan tersebut di antaranya adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektar, dan menyusun Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk selanjutnya di-input pada sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) oleh petugas penyuluh pertanian setempat.

"Sebagai produsen kami menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan penugasan pemerintah. Kami akan mengacu kepada regulasi yang diberlakukan di masing-masing wilayah," kata Wijaya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us