Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Strategi ASDP Kuatkan Konektivitas di Wilayah 3T

Pelabuhan penyeberangan Merak. (dok. ASDP Indonesia Ferry)
Intinya sih...
  • ASDP mendukung pemerataan pembangunan dengan layanan transportasi ke wilayah 3T.
  • Operasikan 84 armada keperintisan yang melayani 208 lintasan penyeberangan.
  • Layanan ASDP memungkinkan pergerakan barang dan orang dengan lebih efisien, serta mendukung SDGs.

Jakarta, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan komitmen mendukung pemerataan pembangunan di Indonesia melalui penguatan konektivitas transportasi, khususnya ke wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan distribusi logistik, dalam rangka memajukan ekonomi daerah.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengatakan pengembangan layanan transportasi merupakan langkah strategis untuk menjangkau lebih banyak wilayah yang terisolasi.

"Kami berupaya memastikan masyarakat di wilayah 3T mendapatkan layanan transportasi yang andal dan berkelanjutan,” kata Heru dalam keterangan resmi, Senin (9/12/2024).

1. Layanan ASDP bukan hanya transportasi

Pelabuhan penyeberangan Merak. (dok. ASDP Indonesia Ferry)

Heru menjelaskan, layanan tersebut bukan hanya sekadar transportasi, melainkan langkah konkret untuk menciptakan peluang ekonomi baru, memperbaiki distribusi logistik, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pelosok negeri.

Dengan armada dan lintasan keperintisan yang ada, ASDP ingin menghubungkan lebih banyak daerah, sekaligus mendukung pemerataan pembangunan di setiap sudut negeri.

“Melalui kehadiran transportasi ini, kami berharap dapat membuka aksesibilitas lebih luas, mendukung aktivitas ekonomi, dan menciptakan konektivitas yang lebih baik untuk masyarakat,” ujar Heru.

2. ASDP operasikan 84 armada keperintisan

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah berhasil mengakselerasi transformasi digital . (Dok/Istimewa).

Saat ini, ASDP telah mengoperasikan 84 armada keperintisan yang melayani 208 lintasan penyeberangan.

"Ini merupakan langkah strategis kami untuk meningkatkan aksesibilitas wilayah yang terisolasi dan mendukung terciptanya peluang ekonomi baru,” kata Heru.

Pengoperasian armada perintis ini mencakup berbagai jenis kapal, termasuk 78 kapal ferry, 5 bus air, dan 1 kapal khusus ternak.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan 208 lintasan tersebut mencakup 204 rute reguler dan 4 lintasan khusus angkutan ternak.

“Angkutan khusus ternak merupakan wujud inovasi kami dalam mendukung ketahanan pangan dan distribusi ternak ke daerah yang sulit dijangkau. Ini adalah kontribusi nyata ASDP dalam mendukung program nasional,” kata Shelvy.

3. Program keperintisan sejalan dengan target SDGs

Pelabuhan ASDP. (Dok. ASDP)

Wilayah 3T sering kali menghadapi keterbatasan infrastruktur transportasi darat, sehingga transportasi penyeberangan menjadi solusi utama untuk mendukung konektivitas dan pemerataan pembangunan.

Layanan ASDP memungkinkan pergerakan barang dan orang dengan lebih efisien, sehingga membantu mengurangi ketimpangan ekonomi antarwilayah.

Di sisi lain, program keperintisan ini juga selaras dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek pengentasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan.

Shelvy menambahkan, kehadiran ASDP di daerah terpencil telah memberikan manfaat konkret, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, pembukaan akses pasar baru, dan efisiensi distribusi logistik.

“Layanan ini tidak hanya mempermudah mobilitas, tetapi juga memberikan kesempatan bagi wilayah terpencil untuk terhubung dengan pusat pertumbuhan ekonomi,” kata Shelvy.

"ASDP berkomitmen untuk terus memperluas cakupan layanan dan inovasi dalam mendukung program konektivitas pemerintah. Melalui langkah ini, ASDP menunjukkan peran strategisnya sebagai motor penggerak transportasi yang inklusif dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat Indonesia," lanjut Shelvy.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rochmanudin Wijaya
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us