Transformasi Digital Bikin Pendapatan ASDP Naik Jadi Rp4,2 T

- Pendapatan ASDP mencapai Rp4,20 triliun hingga Oktober 2024, naik 5% dari tahun sebelumnya.
- Laba perusahaan tumbuh 8% year on year (yoy) menjadi Rp514 miliar atau 77% dari target yang direncanakan.
- Layanan e-ticketing Ferizy memudahkan pengguna membeli tiket dan telah meningkatkan jumlah pengguna dari 438.105 menjadi lebih dari 2,59 juta pada Oktober 2024.
Jakarta, IDN Times - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan kinerja positif secara konsolidasi hingga akhir Oktober 2024 dengan pendapatan sebesar Rp4,20 triliun. Angka tersebut menunjukkan peningkatan 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan telah mencapai 89 persen dari target perusahaan.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo menyampaikan, capaian ini tak lepas dari upaya masif dalam transformasi digital yang dilakukan perusahaan.
“Selain pendapatan, laba perusahaan juga tumbuh 8 persen year on year (yoy) mencapai Rp514 miliar atau 77 persen dari target yang direncanakan,” ujar Heru dalam keterangan resminya, Kamis (5/12/2024).
1. ASDP cetak rekor selama lima tahun terakhir

Heru menjelaskan, pertumbuhan pendapatan ini telah menjadi tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu lantaran ASDP mampu mencetak rekor pendapatan dan laba tertinggi dalam lima tahun terakhir.
“Pendapatan dari sektor jasa penyeberangan naik dari Rp1,90 triliun pada 2019 menjadi Rp3,3 triliun pada 2023, rata-rata tumbuh per tahun 14,8 persen. Sementara itu, pendapatan dari sektor pelabuhan rata rata tumbuh per tahun 8,7persen, dari Rp750 miliar pada 2019 menjadi Rp1,0 trilliun pada 2023,” tutur dia.
2. Inovasi yang dilakukan ASDP

Adapun peningkatan tersebut didukung oleh inovasi yang terus dikembangkan ASDP. Salah hal terobosan utama adalah implementasi layanan tiket online Ferizy, yang diklaim memudahkan pengguna membeli tiket kapan saja dan di mana saja.
“Layanan ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan penumpang, tetapi juga mempercepat proses pembelian tiket, mengurangi antrean, dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik,” ujar Heru.
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menambahkan, tiket ferry kini hanya dapat dibeli secara online.
“Kami mengimbau masyarakat untuk memesan tiket lebih awal, karena penjualan di pelabuhan sudah tidak tersedia. Tiket dapat dipesan hingga H-60 sebelum keberangkatan, memberikan fleksibilitas bagi pengguna,” ujar Shelvy.
Untuk kemudahan transaksi, ASDP menyediakan berbagai metode pembayaran, seperti transfer bank, virtual account, dan e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, OVO, dan DANA. Tiket juga dapat dibeli di sejumlah lokasi strategis yang telah disediakan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
3. Progres layanan e-Ferizy

Sejak diluncurkan pada 2020, layanan e-ticketing Ferizy menunjukkan pertumbuhan pesat. Jumlah pengguna meningkat dari 438.105 pada tahun pertama menjadi lebih dari 2,59 juta pada Oktober 2024.
Layanan e-Ferizy juga bahkan telah diaplikasikan di Aceh dan ASDP berencana memperluas layanan tiket online ke wilayah lain di Indonesia.
Selain digitalisasi, kinerja positif ASDP didukung oleh upaya pengendalian biaya melalui program efisiensi yang diterapkan manajemen. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk terus berkontribusi pada pertumbuhan industri penyeberangan nasional dan mendukung perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
“Inovasi digital yang kami lakukan bukan hanya meningkatkan performa ASDP, tetapi juga menjadi wujud komitmen kami untuk mendukung program pembangunan nasional Astacita yang dinakhodai oleh Presiden Prabowo Subiyanto,” papar Heru.