Sudah Diambil Alih Pertamina, Jokowi Tak Mau Produksi Blok Rokan Turun

Jakarta, IDN Times - Proses serah terima Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan) dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan diteruskan kepada Pertamina Hulu Rokan selaku anak usaha PT Pertamina (Persero) telah berlangsung pada 9 Agustus 2021.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyambut baik alih kelola Blok Rokan tersebut. Ia mengingatkan ke Pertamina agar produksi di WK tersebut tidak turun.
“Kita ditantang untuk membuktikan kemampuan kita, jangan sampai produktivitas Blok Rokan menurun justru setelah kita kelola sendiri,” kata Jokowi seperti dikutip dari keterangannya, Rabu (11/8/2021).
1. Jokowi sampaikan selamat ke Pertamina

Usai resmi alih kelola, Pertamina Hulu Rokan langsung tancap gas untuk melanjutkan pengelolaan Blok Rokan. Perseroan juga ingin memastikan agar produksi di seluruh lapangan Migas di wilayah kerja Rokan tetap terjaga.
Jokowi pun menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada Pertamina dalam mengelola Blok Rokan.
“Selamat atas kembalinya pengelolaan Blok Rokan ini ke pangkuan Ibu Pertiwi dan selamat bekerja untuk seluruh tim dari Pertamina,” paparnya.
2. Jokowi optimistis Pertamina mampu mengeloa Blok Rokan dengan baik
.jpg)
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Solo itu optimistis perseroan dapat menjaga keberlanjutan blok Rokan sebagai penopang produksi minyak nasional serta meningkatkan kemanfaatan untuk daerah.
“Saya percaya bahwa Pertamina mampu mengelola Blok Rokan ini,” imbuh Jokowi.
3. Produksi minyak di Blok Rokan ditargetkan sebesar 165 ribu barel

Berdasarkan data saat ini, Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan mengelola wilayah kerja dengan luasan sekitar 6,453 km2 dengan 10 Lapangan utama yaitu Minas, Duri, Bangko, Bekasap, Balam South, Kotabatak, Petani, Pematang, Petapahan, Pager.
Blok Rokan membentang di 5 (lima) Kabupaten Provinsi Riau yakni Kabupaten Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Blok minyak strategis ini, merupakan terbesar kedua di Indonesia dengan target produksi minyak tahun 2021 sekitar 165.000 barel per hari atau sekitar 24 persen dari produksi nasional.
Sebelumnya, Pertamina menyampaikan komitmennya untuk mempertahankan produksi pasca alih kelola dengan melakukan pengeboran yang telah ditetapkan dalam kurun waktu Agustus - Desember 2021 sebanyak 161 sumur yang terdiri dari 84 sumur baru dan 77 sumur eks Chevron. Selanjutnya pada tahun 2022 direncanakan akan ada tambahan kurang lebih sebanyak 500 sumur.