Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Mengelola SDM agar Karyawan Betah dan Produktif

ilustrasi workshop
ilustrasi workshop (freepik.com/rawpixel.com)
Intinya sih...
  • Memberikan apresiasi dan penghargaan atas kinerja karyawan
  • Fleksibilitas jam kerja untuk keseimbangan kehidupan pribadi
  • Membangun komunikasi terbuka untuk rasa memiliki dan fokus kerja
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengelola sumber daya manusia (SDM) bukan sekadar memastikan semua pekerjaan selesai tepat waktu. Lebih dari itu, perusahaan perlu menciptakan suasana yang membuat karyawan merasa nyaman, dihargai, sekaligus tertantang untuk berkembang. Karyawan yang betah akan lebih loyal, sedangkan karyawan yang produktif akan memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan bisnis. Kombinasi keduanya jelas menjadi aset berharga bagi perusahaan.

Nah, berikut ini lima cara mengelola SDM agar karyawan betah dan produktif. Scroll dibawah ini!

1. Memberikan apresiasi dan penghargaan atas kinerjanya

ilustrasi memberikan apresiasi kepada karyawan
ilustrasi memberikan apresiasi kepada karyawan (freepik.com/freepik)

Apresiasi tidak harus selalu berupa bonus besar. Pujian sederhana, ucapan terima kasih, atau penghargaan simbolis bisa memberi energi positif pada karyawan. Hal kecil seperti mengucapkan selamat atas capaian tertentu akan membuat mereka merasa dihargai. Karyawan yang merasa diakui akan lebih betah bekerja karena mereka tahu usaha mereka tidak sia-sia.

Di sisi lain, apresiasi juga bisa berupa kesempatan pengembangan karier, seperti promosi atau pelatihan. Dengan begitu, karyawan melihat ada masa depan yang jelas di perusahaan. Rasa dihargai ini tidak hanya menumbuhkan loyalitas, tapi juga meningkatkan motivasi untuk terus produktif.

2. Fleksibilitas jam kerja

ilustrasi bekerja
ilustrasi bekerja (freepik.com/freepik)

Setiap karyawan memiliki kehidupan di luar kantor yang sama pentingnya. Memberikan fleksibilitas jam kerja, seperti sistem hybrid atau opsi kerja dari rumah sesekali, bisa membuat mereka lebih seimbang. Ketika karyawan punya waktu cukup untuk keluarga atau kebutuhan pribadi, mereka akan bekerja lebih fokus saat berada di kantor.

Fleksibilitas juga menunjukkan bahwa perusahaan peduli pada kesejahteraan karyawan, bukan hanya mengejar target semata. Perusahaan yang memberikan kepercayaan semacam ini biasanya mendapat timbal balik berupa loyalitas dan produktivitas yang meningkat.

3. Membangun komunikasi yang terbuka

ilustrasi berbincang
ilustrasi berbincang (freepik.com/freepik)

Komunikasi adalah fondasi dari hubungan kerja yang sehat. Karyawan ingin didengar dan dilibatkan dalam setiap keputusan yang menyangkut pekerjaan mereka. Dengan komunikasi terbuka, karyawan merasa lebih dihargai karena pendapat dan ide mereka dipertimbangkan. Hal ini juga membantu membangun rasa memiliki terhadap perusahaan, sehingga mereka tidak sekadar bekerja untuk gaji, tetapi juga demi kemajuan bersama.

Selain itu, komunikasi terbuka juga mencegah terjadinya kesalahpahaman atau konflik internal. Jika perusahaan transparan dalam menyampaikan target, tantangan, dan perkembangan bisnis, karyawan akan lebih percaya pada manajemen. Kejelasan arah ini membuat mereka bisa bekerja dengan lebih fokus dan produktif.

4. Menciptakan ruangan kerja yang nyaman

ilustrasi ruangan kerja
ilustrasi ruangan kerja (freepik.com/freepik)

Kenyamanan kerja bukan hanya soal ruangan yang bersih atau fasilitas lengkap, tetapi juga budaya kerja yang sehat. Lingkungan yang nyaman membuat karyawan lebih betah menghabiskan waktu di kantor. Misalnya, adanya area istirahat, pencahayaan yang baik, hingga suasana kerja yang ramah dan saling mendukung.

Tak kalah penting adalah kenyamanan psikologis. Jika perusahaan mampu menghindari budaya kerja penuh tekanan atau persaingan tidak sehat, karyawan akan merasa aman. Lingkungan yang mendukung justru membuat mereka lebih bersemangat, kreatif, dan fokus.

5. Investasi pada pengembangan diri karyawan

ilustrasi workshop
ilustrasi workshop (freepik.com/rawpixel.com)

Tidak ada yang ingin bekerja di tempat yang membuat mereka stagnan. Perusahaan sebaiknya memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar dan berkembang. Program pelatihan, workshop, hingga mentoring bisa menjadi cara agar karyawan merasa karier mereka terus maju.

Pengembangan ini tidak hanya menguntungkan karyawan, tetapi juga perusahaan. Dengan bertambahnya keterampilan dan wawasan, karyawan bisa memberikan inovasi baru yang bermanfaat. Akhirnya, produktivitas meningkat dan perusahaan siap menghadapi tantangan bisnis di masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us

Latest in Business

See More

Kritik dan Serangan Balik Soal Kebijakan Penempatan Dana Rp200 Triliun

17 Sep 2025, 08:00 WIBBusiness