Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suntik Intel Rp32,4 Triliun, SoftBank Jadi Pemegang Saham Utama

Intel (unsplash.com/Rubaitul Azad)
Intel (unsplash.com/Rubaitul Azad)
Intinya sih...
  • SoftBank investasi 2 miliar dolar AS di Intel
  • Investasi ini menunjukkan kepercayaan SoftBank terhadap potensi Intel dan memperkuat hubungan kedua perusahaan dalam menghadapi persaingan ketat di industri chip global.
  • Investasi disambut positif oleh pasar saham, menandakan keyakinan investor semakin kuat terhadap masa depan Intel.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - SoftBank Group mengumumkan investasi sebesar 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp32,4 triliun) di Intel Corporation, sebuah langkah strategis yang memberikan suntikan dana penting bagi perusahaan chip asal AS tersebut. Investasi ini menunjukkan kepercayaan SoftBank terhadap potensi Intel di tengah upaya pemulihan dan transformasi bisnis.

Langkah ini juga menjadikan SoftBank sebagai salah satu pemegang saham terbesar di Intel, memperkuat hubungan kedua perusahaan dalam menghadapi persaingan ketat di industri chip global. Pengumuman ini langsung memicu respons positif di pasar saham.

1. Softbank menjadi pemegang saham utama Intel

CEO Softbank Masayoshi Son di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 10 Januari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)
CEO Softbank Masayoshi Son di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 10 Januari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

SoftBank menyatakan akan membeli saham Intel senilai 2 miliar dolar AS (Rp32,4 triliun) dengan harga 23 dolar AS (Rp373,4 ribu) per lembar, menjadikannya salah satu dari 10 pemegang saham terbesar di Intel.

“Kami sangat senang bisa memperdalam hubungan dengan SoftBank, perusahaan yang berada di garis depan inovasi teknologi dan merefleksikan komitmen bersama pada kemajuan manufaktur dan kepemimpinan teknologi di AS,” ujar Lip-Bu Tan, CEO Intel, dilansir Techcrunch.

Nilai investasi besar ini disambut positif oleh pasar. Harga saham Intel langsung naik 5 persen di perdagangan setelah penutupan bursa pada Senin (18/8/2025), menandakan keyakinan investor semakin kuat terhadap masa depan Intel setelah pengumuman tersebut.

“Investasi strategis ini mencerminkan keyakinan kami bahwa manufaktur dan pasokan semikonduktor akan berkembang lebih jauh di AS, dengan Intel memainkan peran penting di dalamnya," ujar CEO SoftBank, Masayoshi Son.

Seluruh proses jual-beli saham ini masih menunggu penyelesaian administrasi sebagaimana diatur dalam syarat transaksi, serta dipantau oleh regulator pasar.

2. Upaya pemulihan dan tantangan bisnis Intel

Diketahui Intel tengah berusaha keluar dari tekanan yang disebabkan oleh kegagalan manajemen selama bertahun-tahun yang membuat mereka tertinggal di industri chip artificial intelligence atau akal imitasi(AI). Dalam beberapa tahun terakhir, Intel kehilangan pangsa pasar chip AI kepada kompetitor seperti Nvidia dan TSMC.

Saham Intel bahkan sempat turun 60 persen sepanjang tahun 2024, sebelum pulih sekitar 18 persen awal tahun ini. Sejak Maret 2025, CEO baru Lip-Bu Tan merombak strategi perusahaan.

“Masayoshi dan saya telah bekerja sama selama puluhan tahun, dan saya sangat menghargai kepercayaan yang ia berikan pada Intel lewat investasi ini,” ujar Tan dalam keterangan resminya, dikutip Techbuzz.

Restrukturisasi yang dilakukan termasuk penutupan divisi otomotif dan pengurangan tenaga kerja hingga 15 persen pada musim panas tahun ini.

Investasi SoftBank dilihat sebagai barang bukti kepercayaan investor global terhadap program pemulihan Intel. Pasar merespons dengan antusias serta muncul harapan bahwa Intel dapat menggenjot kembali inovasi chip AI dan manufaktur di AS.

3. Masa depan Intel dan industri chip AI

Para analis berharap investasi SoftBank akan mempercepat pengembangan chip AI Intel serta agenda pabrik baru di Ohio yang sempat beberapa kali tertunda. Laporan harian menyebutkan, investasi 2 miliar dolar AS (Rp32,4 triliun) ini bukan hanya sekadar penyelamatan finansial, tetapi juga penanda era baru bagi Intel, karena strategi foundry dan integrasi solusi AI diharapkan mulai berjalan dalam waktu dekat.

“Kasus investasi SoftBank pada Intel didasarkan pada tiga faktor: eksekusi roadmap 18A, keberhasilan bisnis foundry, dan kapasitas menintegrasikan solusi AI pada portofolio Intel," kata analis dari AInvest.

Dengan margin laba kotor saat ini mencapai 51,45 persen dan rasio harga terhadap pendapatan 14,04, Intel dinilai punya peluang menarik untuk investor jangka panjang andai mampu memenuhi target pengembangan chip AI.

Sementara itu, pihak Intel menekankan keberhasilan investasi ini sangat tergantung pada kerja sama dengan teknologi SoftBank, juga pemerintah AS yang sedang mempertimbangkan untuk mengambil bagian kepemilikan saham demi mendorong manufaktur semikonduktor dalam negeri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us