Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Kamis (7/8/2025). Rupiah parkir di posisi Rp16.286,5 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg hingga perdagangan berakhir, rupiah menguat 75 poin atau 0,46 persen dari penutupan sebelumnya di level Rp16.361,5. Rupiah sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp16.328,5 dan terendah di Rp16.280,5.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan pasar kini semakin yakin bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga paling cepat pada pertemuan September. Keyakinan tersebut dipicu oleh rilis data yang menunjukkan perlambatan aktivitas sektor jasa AS pada Juli, menyusul laporan ketenagakerjaan nonpertanian yang mengecewakan sebelumnya.
"Penurunan yang terjadi pada indek dolar AS disebabkan oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September tetap berada di sekitar peluang 92 persen, menurut CME FedWatch Tool," ujarnya.
Selain itu, pernyataan sejumlah pejabat The Fed menunjukkan kecenderungan menurunkan suku bunga, meski kekhawatiran terhadap inflasi akibat kebijakan tarif masih menjadi pertimbangan utama.
Ibrahim juga menyoroti pengaruh kebijakan Presiden AS Donald Trump. Trump menyatakan akan memberlakukan tarif 100 persen pada semikonduktor impor dari negara-negara tertentu jika tidak berinvestasi di sektor manufaktur chip AS.
Selain itu, Trump menggandakan tarif atas impor dari India menjadi 50 persen sebagai respons atas keputusan India membeli minyak dari Rusia.
"Dalam sebuah unggahan di Truth Social Rabu malam, Trump mengatakan tarif timbal balik akan berlaku pada tengah malam, membuat investor tetap waspada," tutur Ibrahim.
Ibrahim memperkirakan, untuk perdagangan Jumat (8/8/2025), rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi cenderung ditutup menguat dalam kisaran Rp16.230 hingga Rp16.290 per dolar AS.
Sementara itu, dalam 52 minggu terakhir, pergerakan rupiah tercatat dalam rentang Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS yang dipengaruhi kondisi eksternal maupun dalam negeri.