Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Logo Shopee (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Jakarta, IDN Times - Pada Februari lalu media sosial Indonesia diramaikan oleh tagar #ShopeeBunuhUMKM lantaran dianggap terlalu banyak menjual produk impor ketimbang produk lokal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Setelah hampir sebulan berlalu, pada awal Maret, Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta kepada Menteri Perdagangan M Lutfi untuk membereskan praktik predatory pricing dalam pasar digital yang perlahan merugikan UMKM.

Tagar #ShopeeBunuhUMKM dan perintah pembasmian praktik predatory pricing di pasar digital seolah menjadi pemicu kedatangan Presiden Komisaris SEA Group Indonesia atau pemilik Shopee Indonesia Pandu Sjahrir ke kantor Kementerian Perdagangan beberapa hari lalu.

"Hari ini (9/3/2021) kami berkesempatan berdiskusi bersama Menteri Perdagangan Indonesia, Pak @mendaglutfi mengenai perkembangan perdagangan digital Indonesia khususnya e-commerce. Shopee Indonesia selalu memberi dukungan penuh terhadap ekosistem e-commerce yang sehat termasuk mendukung regulasi yang adil dan berpihak pada kepentingan bersama," tulis Pandu dalam akun Instagramnya, seperti dikutip IDN Times, Kamis (11/3/2021).

1. Shopee mendukung UMKM lokal

Pandu Patria Sjahrir (Instagram/@pandu.sjahrir)

Pada pertemuan tersebut, Pandu menegaskan bahwa Shopee Indonesia tidak pernah berusaha menyingkirkan UMKM lokal. Kehadiran UMKM lokal disebut Pandu menyumbang lebih dari 90 persen penjualan di Shopee Indonesia.

"Sejak awal kehadiran kami di Indonesia, Shopee Indonesia punya misi untuk membantu mengembangkan bisnis UMKM lokal, salah satunya lewat Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Sebagai informasi, saat ini 97 persen penjualan yang terjadi di Shopee Indonesia datang dari dalam negeri," jelas dia.

2. Membantu ekspor produk UMKM lokal

Editorial Team

Tonton lebih seru di