Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terbesar dalam Sejarah! Saudi Aramco Cetak Rekor Laba Rp2.476 Triliun

ilustrasi bendera Arab Saudi (Unsplash.com/Akhilesh Sharma)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, mencetak rekor laba 161 miliar dolar AS atau sekitar Rp2.476 triliun pada 2022. Terjadi kenaikan keuntungan mencapai 46,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Lonjakan tersebut terjadi karena meningkatnya harga energi dan volume penjualan yang lebih besar. Kenaikan harga energi dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina. Perusahaan minyak yang 95 persen sahamnya dimiliki pemerintah Saudi itu semakin perkasa pada 2022.

1. Laba terbesar tahunan dalam sejarah Aramco

Ilustrasi kenaikan harga minyak (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir CNN, laporan terbaru laba tahunan Aramco mencapai 161,1 miliar dolar atau Rp2.476 diumumkan pada Minggu (12/3/2023). Itu merupakan laba tahunan terbesar yang pernah dicatat oleh perusahaan.

Dorongan utama kenaikan laba adalah meroketnya harga minyak mentah, penjualan dalam volume yang lebih besar, serta keuntungan untuk produk olahannya.

"Aramco memberikan rekor kinerja keuangan pada 2022, karena harga minyak menguat disebabkan meningkatnya permintaan di seluruh dunia," kata Amin Nasser, kepala eksekutif Saudi Aramco.

2. Keuntungan Aramco berkali lipat lebih besar dari pada perusahaan minyak Barat

Selain Aramco, ada banyak raksasa perusahaan minyak di dunia yang terkenal. Misalnya perusahaan Exxon, Shell, Chevron, dan BP. Perusahaan-perusahaan tersebut sebagian besar juga mencatatkan rekor laba.

Dilansir The Guardian, meski perusahaan tersebut mengalami kenaikan laba, tapi Aramco tetap jauh lebih perkasa. Keuntugan Aramco hampir tiga kali lipat dari keuntungan Exxon yang mendapatkan 56 miliar dolar AS atau Rp861 triliun.

Keuntungan Aramco juga empat kali lipat dibandikan Shell yang memperoleh 39,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp613 triliun. Laba Aramco jauh lebih besar lagi jika dibandingkan Chevron atau BP.

Raksasa minyak Saudi itu juga menegaskan bakal terus berinvestasi untuk meningkatkan potensi kapasitas produksi maksimumnya, menjadi 13 juta barel per hari pada 2027.

3. Laba Aramco mengejutkan karena terkumpul selama krisis global

ilustrasi (Twitter.com/Agnes Callamard)

Di tengah gejolak isu perubahan iklim yang memanas, Aramco adalah perusahaan yang memiliki kontribusi besar penghasil utama emisi gas rumah kaca. Pengumuman laba itu, mengejutkan Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard.

"Sangat mengejutkan bagi sebuah perusahaan untuk menghasilkan keuntungan lebih dari 161 miliar dolar dalam satu tahun melalui penjualan bahan bakar fosil, satu-satunya pendorong terbesar dari krisis iklim," kata Callamard dikutip BBC.

"Ini jauh lebih mengejutkan karena surplus ini terkumpul selama krisis biaya hidup global dan dibantu oleh kenaikan harga energi akibat perang agresi Rusia melawan Ukraina," jelasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us