Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Terungkap! Ini Proyek Infrastruktur Terdampak Efisiensi Anggaran

Ilustrasi bendungan. (Dok. Kementerian PU)
Ilustrasi bendungan. (Dok. Kementerian PU)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengungkapkan target pembangunan infrastruktur untuk 2025, yang telah disesuaikan dengan kebijakan efisiensi anggaran.

Total efisiensi belanja mencapai Rp81,38 triliun, yang berdampak pada sejumlah sektor strategis yang akhirnya mengalami efisiensi pada tahun ini.

"Efisiensi anggaran di Kementerian PU yang sebesar Rp81,38 triliun tersebut akan berdampak pada pencapaian target-target output prioritas," kata Dody dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi V DPR RI, Kamis (6/2/2025).

1. Infrastruktur di sektor sumber daya air

Ilustrasi bendungan. (Dok. Kementerian PU)
Ilustrasi bendungan. (Dok. Kementerian PU)

Dengan pemangkasan anggaran Rp27,72 triliun di sektor sumber daya air, kata Dody, beberapa target pembangunan yang akan diefisiensikan mencakup pembangunan sejumlah bendungan hingga revitalisasi danau dan situ.

"Dilakukan efisiensi pada kegiatan-kegiatan pembangunan 14 unit bendungan, 1 bangunan pengarah rukoh, serta revitalisasi danau dan situ," sebutnya.

Kemudian, pengembangan 9.550 hektare lahan irigasi baru dan rehabilitasi 29 ribu hektare jaringan irigasi. Begitu pun dengan pembangunan prasarana air baku dengan kapasitas 1,25 m3/detik.

Pembangunan pengendali banjir sepanjang 19 kilometer, pengaman pantai sejauh 4,5 kilometer, serta pengendali lahar dan sedimen juga terkena efisiensi.

Selanjutnya, adalah optimalisasi infrastruktur air melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di 12 ribu lokasi. Lalu, pengadaan tanah dan dukungan manajemen teknis lainnya juga terdampak.

2. Infrastruktur di sektor bina marga

Ilustrasi jalan raya di Kota Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)
Ilustrasi jalan raya di Kota Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)

Anggaran sektor bina marga terkena pemangkasan Rp24,83 triliun. Alhasil, sektor tersebut mengalami efisiensi dalam proyek pembangunan jalan sepanjang 57 kilometer (km) serta peningkatan kapasitas dan preservasi 1.102 km jalan.

Efisiensi mencakup pada pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 5.841 meter, termasuk jembatan gantung dan preservasi jembatan sepanjang 126 ribu meter.

Pembangunan flyover, underpass, dan terowongan sepanjang 94 meter, pembangunan jalan bebas hambatan (tol) sepanjang 7,36 km pun terdampak pemangkasan anggaran.

Selanjutnya adalah preservasi rutin jalan sepanjang 47.603 km dan jembatan sepanjang 563.402 meter, serta pelaksanaan program padat karya yang melibatkan 24,6 ribu tenaga kerja.

3. Infrastruktur di sektor cipta karya

Perbaikan pipa air di Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)
Perbaikan pipa air di Tabanan (Dok.IDNTimes/Istimewa)

Dengan anggaran yang dipotong menyentuh Rp7,75 triliun, program cipta karya yang akan terkena efisiensi antara lain pembangunan dan peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan kapasitas 40 liter/detik.

Selanjutnya, adalah perluasan SPAM di 863 sambungan rumah (SR), dan pembangunan SPAM berbasis masyarakat di 600 lokasi.

Kemudian, pengembangan sistem pengelolaan air limbah domestik untuk 10.240 kepala keluarga, persampahan untuk 9.540 kepala keluarga, serta infrastruktur berbasis masyarakat di 1.400 lokasi juga terkena efisiensi.

Efisiensi termasuk dilakukan pada pengembangan kawasan seluas 118,5 hektare, penataan kawasan pariwisata 3 hektare, serta pengembangan kawasan berbasis Program PISEW di 900 lokasi.

Selain itu, pembangunan 9 gedung pemerintah, penataan bangunan dan lingkungan di 13 kawasan, serta dukungan manajemen teknis lainnya tak luput dari efisiensi.

4. Sektor infrastruktur prasarana strategis

Ilustrasi sekolah rusak karena erupsi Gunung Lewotobi /dok Kemendikdasmen
Ilustrasi sekolah rusak karena erupsi Gunung Lewotobi /dok Kemendikdasmen

Sektor infrastruktur prasarana strategis terkena pemotongan anggaran Rp20,69 triliun. Sektor tersebut fokus pada efisiensi pada fungsi pendidikan.

Hal itu meliputi PHTC (Program Hasil Terbaik Cepat) pendidikan yang mencakup pembangunan sekolah (9.300 unit), madrasah (2.034 unit), serta rehabilitasi dan renovasi 9 perguruan tinggi/keagamaan.

Pada fungsi permukiman, efisiensi meliputi rehabilitasi dan renovasi 2 pasar, 3 prasarana olahraga, dan 4 prasarana lainnya.

Dukungan manajemen dan teknis lainnya untuk mendukung program strategis di sektor tersebut, serta dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya juga mengalami efisiensi.

Tak hanya itu, efisiensi juga dilakukan sebanyak Rp0,39 triliun pada layanan manajemen, perencanaan, dan penguatan sumber daya manusia, termasuk pengawasan dan pembinaan konstruksi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us