Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

TKN Prabowo-Gibran: Kami Ingin Tenaga Kerja Asing Keluar dari RI

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Erwin Aksa saat ditemui di Markas TKN Fanta, Jakarta Pusat (5/12/2023) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk mengutamakan tenaga kerja lokal mengisi lapangan-lapangan kerja di dalam negeri. Oleh sebab itu, Prabowo-Gibran akan membuat tenaga kerja asing (TKA) keluar dari Indonesia.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Erwin Aksa dalam talkshow Gen-Z Memilih Special bertema "Pengusaha Indonesia Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri" di IDN Media HQ, Jakarta, Selasa (5/12/2023).

"Kemudian kami ingin supaya tenaga kerja asing keluar dari Indonesia. Di situ keberpihakannya dan keadilannya," ujar Erwin, dikutip Rabu (6/12/2023).

1. Masih banyak tenaga kerja asing mengisi lapangan pekerjaan di Indonesia

Ilustrasi dua orang tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok melintas dengan sepeda motor di salah satu pintu masuk pabrik (ANTARA FOTO/Jojon)

Erwin kemudian mengungkapkan, dalam banyak lapangan pekerjaan di Indonesia Timur justru diisi oleh tenaga kerja asing (TKA) dibandingkan tenaga kerja lokal.

Adapun TKA yang dimaksud adalah sarjana-sarjana teknik dari China yang mendapatkan gaji dua kali lipat lebih besar daripada sarjana teknik lokal.

"Keadilannya di mana? Keberpihakannya di mana? Kita ingin quick win, kita ingin transfer knowledge-nya segera. Dalam waktu dua tahun semua tenaga kerja asing yang ada di sana sudah pergi dari Indonesia karena gak ada lagi alasan smelter itu tidak bisa dioperasikan dan dibangun oleh China," kata Erwin.

2. Pentingnya upskilling dan reskilling bagi SDM Indonesia

IDN Times/Arief Rahmat

Selain dari TKA, ancaman lain bagi tenaga kerja lokal adalah robot. Perkembangan teknologi yang begitu masif saat ini telah membuat sejumlah pekerjaan dilakukan robot.

Oleh karena itu, upskilling dan reskilling sumber daya manusia (SDM) Indonesia terutama di sektor teknologi adalah sebuah kewajiban.

Reskilling merupakan proses mempelajari kemampuan baru agar bisa bekerja di bidang lain atau melatih orang lain untuk melakukan pekerjaan di bidang yang lain.

Sementara upskilling merupakan proses mempelajari kemampuan baru atau mengajarkan seseorang sebuah kemampuan baru.

"Kita ingin melakukan upskilling supaya jangan sampai robot kemudian mengganggu labor kita. Kemudian labor kita gak dapat kerja dan akhirnya semua pabrik yang ada di Indonesia apalagi Tangerang, di Karawang, pabrik-pabrik modern ini sudah menggunakan artificial intelligence. Jadi Indonesia harus investasi di SDM sebanyak mungkin, terutama upskillling dan reskilling," ujar Erwin.

3. Upskilling dan reskilling jadi kunci penambahan lapangan kerja

LPK Christin Mekeng menebarkan ilmu dan keahlian jahit bagi warga di sekitar sehingga menebarkan jiwa kewirausahaan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. (Dok. BRI)

Oleh sebab itu, untuk menambahkan jumlah lapangan kerja, Prabowo-Gibran berkomitmen melakukan upskilling dan reskilling pada SDM lokal.

"Untuk lapangan kerja ini kita harus melakukan reskilling upskilling. Kita ada persoalan mismatch antara kebutuhan lapangan usaha dan penyuplai tenaga kerja yaitu sekolah, SMK Kemudian juga BLK Prakerja belum lagi progam-program pelatihan yang ada di kementerian/lembaga dan pemda," tutur Erwin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us