Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tonggak Baru Hilirisasi: Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Soda Ash

Foto Siaran Pers Groundbreaking Soda Ash (1).jpg
Pembangunan pabrik soda ash menjadi komitmen nyata Pupuk Indonesia Group dalam memperkuat hilirisasi dan kemandirian industri nasional, sejalan dengan visi Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (Dok. PT Pupuk Indonesia (Persero) ).
Intinya sih...
  • Pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia oleh PT Pupuk Indonesia (Persero) dan anak perusahaannya, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan PT Rekayasa Industri (Rekind).
  • Pabrik ini akan memperkuat hilirisasi dan kemandirian industri nasional, menghasilkan 300.000 metrik ton soda ash per tahun, serta mendukung transformasi usaha dan komitmen ESG.
  • Proyek ini juga berkontribusi pada net zero emission 2060, mampu menyerap sekitar 174.000 ton CO₂ per tahun, serta memberdayakan ekonomi lokal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak perusahaannya PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan PT Rekayasa Industri (Rekind), memulai pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia. Acara groundbreaking berlangsung di kawasan Kaltim Industrial Estate (KIE), Bontang, Kalimantan Timur, pada Jumat (31/10/2025).

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menegaskan pembangunan pabrik ini menandai tonggak sejarah penting industri pupuk dan petrokimia nasional, juga langkah strategis menuju hilirisasi industri kimia yang rendah emisi.

“Pagi ini kita menyaksikan sebuah tonggak sejarah dari industri nasional, yaitu groundbreaking pabrik soda ash pertama di Indonesia. Pelaksanaannya juga bertepatan dengan momentum satu tahun pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka,” ujar Rahmad.

Hadir dalam kegiatan tersebut Senior Director of Business Performance & Assets Optimization Danantara Asset Management, Bhimo Aryanto, jajaran direksi dan komisaris Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim, serta perwakilan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kota Bontang.

1. Memperkuat hilirisasi dan kemandirian industri nasional

Foto Siaran Pers Groundbreaking Soda Ash (2).jpg
Pabrik soda ash akan memanfaatkan karbon dioksida (CO₂) hasil samping dari fasilitas produksi amonia eksisting untuk menghasilkan produk kimia bernilai tambah tinggi, yaitu soda ash yang dibutuhkan oleh berbagai sektor industri nasional, seperti kaca, deterjen, makanan, pulp and paper, keramik dan sebagainya. (Dok. PT Pupuk Indonesia (Persero) ).

Pembangunan pabrik soda ash ini menjadi komitmen nyata Pupuk Indonesia Group dalam memperkuat hilirisasi dan kemandirian industri nasional sejalan dengan visi Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pabrik ini akan menghasilkan soda ash dengan memanfaatkan karbon dioksida (CO₂) hasil samping dari fasilitas produksi amonia eksisting, yang merupakan produk bernilai tambah tinggi untuk berbagai sektor industri seperti kaca, deterjen, makanan, pulp and paper, dan keramik.

Ketika beroperasi penuh, pabrik ini akan mampu memproduksi 300.000 metrik ton soda ash per tahun dan memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan nasional yang selama ini masih mengandalkan impor. Selain menghemat devisa hingga Rp 1 triliun per tahun, pabrik ini juga akan mengurangi impor amonium klorida sebesar Rp 250 miliar per tahun.

“Mudah-mudahan mimpi besar bangsa Indonesia untuk lebih mandiri dan memiliki ketahanan industri yang semakin kuat dengan mengurangi impor bisa kita capai. Ini adalah bakti kita untuk Indonesia, berinovasi untuk masa depan,” imbuh Rahmad.

2. Transformasi usaha dan komitmen ESG Pupuk Kaltim

Foto Siaran Pers Groundbreaking Soda Ash (3).jpg
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan bahwa saat pabrik soda ash beroperasi penuh, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi 300.000 metrik ton per tahun dan diperkirakan mampu memenuhi sekitar 30% kebutuhan soda ash nasional yang selama ini masih bergantung pada impor. (Dok. PT Pupuk Indonesia (Persero) ).

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Gusrizal menegaskan bahwa proyek ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam visi Asta Cita dan memainkan peranan penting dalam mendukung hilirisasi serta kemandirian industri kimia nasional. Pembangunan ini juga mencerminkan strategi diversifikasi bisnis Pupuk Kaltim yang lebih luas dan efisien, serta berpegang pada prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

“Proyek ini bagian komitmen Pupuk Kaltim terhadap penerapan prinsip ESG dan ekonomi sirkular, di mana emisi CO₂ dari pabrik eksisting dimanfaatkan kembali sebagai bahan baku utama produksi soda ash. Kami memastikan seluruh proses pembangunan dijalankan dengan standar keselamatan dan mutu terbaik, sebagai wujud tanggung jawab kami untuk menghadirkan industri yang efisien, aman, dan berdaya saing,” jelas Gusrizal.

3. Kontribusi pada net zero emission dan pemberdayaan ekonomi lokal

Pabrik soda ash ini juga menjadi bagian penting dari agenda Net Zero Emission (NZE) 2060, karena mampu menyerap sekitar 174 ribu ton CO₂ per tahun dari fasilitas eksisting untuk diproses menjadi produk bernilai tambah. Produk sampingan seperti amonium klorida juga dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk yang mendukung swasembada pangan nasional.

Bhimo Aryanto dari Danantara Asset Management menambahkan bahwa proyek ini bukan sekadar investasi bisnis, melainkan investasi masa depan bangsa.

“Kami ingin pabrik ini menjadi benchmark baru bagi industri kimia hijau Indonesia,” ujar Bhimo. Selain mendukung transisi industri rendah karbon, pembangunan pabrik diharapkan menciptakan lapangan kerja, melibatkan industri lokal, dan memberdayakan UMKM di sekitar kawasan industri.

Share
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

3.000 Pelari Ramaikan wondr Surabaya ITS Run 2025

03 Nov 2025, 20:11 WIBBusiness