4 Metode Mengalokasikan Gaji Agar Tidak Habis Sebelum Gajian

- Gunakan metode commitment budgeting untuk kamu yang bergaji UMP. Alokasikan 75% gaji untuk kebutuhan sehari-hari dan 25% untuk tabungan atau investasi.
- Metode simple budgeting cocok untuk kamu yang bergaji di atas UMP. Gunakan 50% gaji untuk biaya hidup, 30% untuk tabungan atau investasi, dan 20% untuk gaya hidup.
- Pakai metode ZAPFIN jika penghasilan sudah mumpuni. Alokasikan gaji untuk zakat, asuransi, biaya hidup rutin, nabung pembelian besar, dan investasi.
Jakarta, IDN Times - Mengatur keuangan ternyata susah-susah gampang, ya. Kalau tidak diatur dengan baik, uang hasil jerih payah kita bisa habis sebelum gajian tiba. Ada pula yang bergaji besar, tetapi ternyata tidak mampu menabung atau berinvestasi. Kok bisa?
Agar uangmu tidak habis begitu saja, Perencana Keuangan dari Zap Finance Prita Ghozie punya tip ampuh, nih. Ada empat metode alokasi gaji yang bisa kamu coba. Apa saja itu?
Table of Content
1. Gunakan metode commitment budgeting untuk kamu yang bergaji UMP

Prita mengatakan, punya gaji UMP bukan berarti tidak bisa menabung atau berinvestasi. Lakukan metode commitment budgeting setiap kali menerima gaji, yaitu 75 persen untuk kebutuhan sehari-hari dan 25 persen untuk tabungan atau investasi.
"Misal gajinya Rp4 juta, ada Rp3 juta untuk biaya hidup, seperti sewa kos, makan, transportasi, dan beli pulsa. Nah, sisanya yang 25 persen ditabung. Bayangkan kalau misalnya setiap bulan ambil saja Rp500 ribu untuk ditabung, berarti setiap tahun kita akan punya saldo Rp6 juta," kata Prita dikutip dari YouTube ZAP Finance TV.
2. Metode simple budgeting untuk kamu yang bergaji di atas UMP

Apabila penghasilan kamu sudah di atas UMP hingga double digit, kamu bisa pakai metode simple budgeting. Caranya, gunakan 50 persen gaji untuk biaya hidup, 30 persen untuk tabungan atau investasi, dan 20 persen untuk gaya hidup.
3. Pakai metode ZAPFIN kalau penghasilan sudah mumpuni

Metode ini cocok banget buat kamu yang penghasilannya sudah mumpuni banget, misalnya di atas Rp30 juta. ZAPFIN terdiri atas zakat, assurance, present consumption, future spending, dan investment.
Gunakan 2,5 persen gaji untuk zakat, 10 persen untuk asuransi dan dana darurat, 70 persen biaya hidup rutin, 5 persen untuk nabung pembelian besar, dan 10 persen untuk investasi.
4. Value based budgeting untuk kamu yang punya keinginan tertentu

Terakhir adalah metode value based budgeting. Metode ini bisa digunakan untuk kamu yang masih lajang, belum punya tanggungan, tetapi punya keinginan tertentu, misalnya menikah. Kamu bisa mengalokasikan 50 persen dari gaji untuk menabung dana menikah.
Apabila tujuan keuangan ssudah tercapai, kamu bisa ganti dengan tujuan lain atau gunakan 3 metode alokasi gaji lainnya.
FAQ seputar Metode Mengalokasikan Gaji Agar Tidak Habis Sebelum Gajian
| Kenapa uang sering habis sebelum tanggal gajian? | Karena tidak ada pembagian gaji yang jelas antara kebutuhan, tabungan, dan gaya hidup, sehingga pengeluaran jadi tidak terkontrol. |
| Metode alokasi gaji apa yang paling efektif? | Metode yang efektif adalah yang sesuai dengan penghasilan, seperti simple budgeting, commitment budgeting, atau value based budgeting. |
| Bagaimana cara membagi gaji supaya cukup sampai akhir bulan? | Pisahkan gaji sejak awal bulan ke pos utama seperti kebutuhan rutin, tabungan, dan dana hiburan agar tidak tercampur. |
| Apakah gaji kecil tetap bisa diatur dengan metode alokasi? | Bisa. Justru alokasi gaji membantu penghasilan kecil lebih terkontrol dan mengurangi risiko kehabisan uang di tengah bulan. |
| Kapan waktu terbaik menerapkan alokasi gaji? | Waktu terbaik adalah langsung setelah gajian, sebelum uang digunakan untuk kebutuhan lain. |


















