Jakarta, IDN Times - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2024 sebanyak 22 emisi dengan nilai mencapai Rp25,45 triliun.
Dalam pekan perdagangan periode 25-28 Maret 2024, ada tiga pencatatan obligasi. Perusahaan yang mencatatkan obligasinya pekan ini, yakni PT Sarana Multigriya Finansial dan PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry.
Ada tiga obligasi yang tercatat di BEI selama sepekan ini. Ketiga obligasi tersebut dicatatkan pada Kamis (28/3/2024) lalu.
Adapun ketiga obligasi itu, yakni Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024, Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024, serta Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2024.
Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024 dan Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial.
Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024 dicatatkan dengan pokok obligasi sebesar 1.143.695.000.000. Sementara Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024 dicatatkan dengan pokok nominal Rp1,5 triliun.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atas kedua obligasi ini, idAAA (Triple A) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Sedangkan Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry dengan pokok obligasi Rp1.176.260.000.000. Hasil pemeringkatan dari Pefindo atas Obligasi adalah idA (Single A) dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai wali amanat.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2024 sebanyak 22 emisi dari 18 emiten senilai Rp25,45 triliun.
Dengan begitu, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI hingga saat ini mencapai 549 emisi dari 128 emiten dengan outstanding Rp467,34 triliun dan 32,362 juta dolar AS.
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 186 seri. Nilainya mencapai nilai Rp8.810,39 triliun dan 502,1 juta dolar AS.
Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak 10 emisi dengan nilai mencapai Rp3,25 triliun.