Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Minta Apple Hentikan Bangun Pabrik di India

ilustrasi logo Apple (pexels.com/Armand Velandez)
Intinya sih...
  • Donald Trump meminta CEO Apple, Tim Cook, untuk menghentikan pembangunan pabrik di India.
  • Apple relokasi produksi ke India untuk mengurangi ketergantungan terhadap China dan mendiversifikasi rantai pasokan.
  • India memberikan insentif melalui skema production linked incentive (PLI) yang menarik bagi Apple.

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya telah meminta CEO Apple, Tim Cook, untuk menghentikan pembangunan pabrik di India. Hal ini disampaikan saat keduanya bertemu di Qatar dalam kunjungan kenegaraan. Trump menyatakan keberatan atas keputusan Apple yang terus memperluas operasinya di luar China.

“Saya ada sedikit masalah dengan Tim Cook kemarin. Dia membangun di seluruh India. Saya tidak mau kamu membangun di India,” kata Trump, dikutip dari Economic Times, Kamis (15/5/2025).

Trump menyebut Apple bakal meningkatkan produksinya di AS setelah diskusi tersebut. Ia menambahkan bahwa India seharusnya mengurus kebutuhan industrinya sendiri tanpa mengandalkan investasi asing seperti dari Apple.

1. Trump soroti tarif tinggi India dan utamakan produksi lokal

Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)

Dalam forum bisnis antara AS dan Qatar, Trump mengungkap kekesalan atas keputusan Apple merelokasi pabrik. Ia mengklaim telah memperlakukan Cook dengan baik dan mempertanyakan langkah Apple membangun fasilitas di negara yang dianggap sebagai salah satu negara dengan tarif tertinggi di dunia.

Menurut Trump, India sangat sulit menjadi pasar bagi produk Amerika karena hambatan tarif yang tinggi. Namun, ia juga menyebut bahwa India telah membuka pembicaraan untuk menurunkan tarif terhadap barang impor asal AS sebagai bagian dari negosiasi dagang.

Sementara itu, strategi Apple memindahkan produksi iPhone ke India semula dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap China. Rencana ini dipicu ketegangan diplomatik dan tarif tinggi yang diberlakukan terhadap China oleh pemerintahan Trump sejak beberapa tahun lalu.

2. Apple pindah ke India demi diversifikasi dan insentif pemerintah

ilustrasi produk Apple (pexels.com/Deybson Mallony)

Langkah Apple merelokasi produksi ke India bukan hanya karena tekanan tarif, tapi juga karena upaya jangka panjang untuk mendiversifikasi rantai pasoknya. Pandemik COVID-19 yang menghantam pabrik terbesar mereka di China menjadi pemicu awal. Kini, Apple dan mitranya mempercepat perpindahan dari China menuju India.

Apple telah merakit iPhone senilai 22 miliar dolar AS di India sepanjang 12 bulan terakhir hingga Maret, meningkat hampir 60 persen dari tahun sebelumnya. Produksi ini dilakukan terutama oleh Foxconn dan Tata Electronics yang masing-masing mengelola fasilitas besar di India selatan. Pegatron, yang kini berada di bawah Tata, juga ikut memperluas kapasitas produksi, dikutip dari The Times of India, Kamis (15/5/2025).

Insentif pemerintah India melalui skema production linked incentive (PLI) menjadi daya tarik lain bagi Apple. Selama tiga tahun terakhir, India telah mengucurkan hampir 1 miliar dolar AS dalam bentuk subsidi kepada produsen ponsel, dengan lebih dari 75 persen dana itu diterima oleh tiga kontraktor utama Apple.

3. Nasib produksi Apple bergantung pada arah perang dagang AS–China

ilustrasi perang dagang antara China dan Amerika Serikat. (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Perubahan mendadak dalam dinamika perdagangan global bisa memengaruhi strategi Apple selanjutnya. Meskipun sebelumnya direncanakan mayoritas iPhone untuk pasar AS akan diproduksi di India pada kuartal Juni 2024, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Amerika Serikat dan China telah mencapai kesepakatan dagang.

Kendati demikian, belum jelas apakah kesepakatan itu akan secara signifikan menurunkan beban tarif terhadap barang-barang elektronik asal China. Jika ya, hal itu berpotensi mengubah keputusan Apple soal pemindahan pabrik secara besar-besaran ke India.

Pemerintah India sendiri tampak tidak khawatir. Menurut laporan The Indian Express, mereka yakin Apple pindah ke India bukan karena tekanan eksternal, tapi karena India telah mengukuhkan dirinya sebagai calon pusat manufaktur global sejak 2020 lewat kebijakan dan insentif yang agresif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us