Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Terapkan Tarif 25 Persen Impor Truk Mulai 1 November 2025

Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)
Donald Trump (instagram.com/realdonaldtrump)
Intinya sih...
  • Penerapan tarif 25 persen sebagai upaya perlindungan industri domestik
  • Dampak terhadap produsen truk dalam negeri dan perusahaan asing
  • Latar belakang kebijakan tarif dari sisi nasional dan perdagangan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru yang akan berlaku mulai 1 November 2025. Semua truk kelas menengah dan berat yang diimpor ke Amerika Serikat (AS) akan dikenakan tarif sebesar 25 persen.

Presiden Trump sebelumnya menyatakan rencana tarif ini akan dimulai pada 1 Oktober 2025, namun pelaksanaannya diundur satu bulan setelah menerima masukan dari perusahaan yang khawatir terhadap dampak kebijakan tersebut. Dalam pengumumannya melalui platform media sosial Truth Social, Trump menegaskan kembali komitmennya untuk melindungi produsen truk AS dari persaingan luar negeri.

1. Penerapan tarif 25 persen sebagai upaya perlindungan industri domestik

ilustrasi tarif impor (pexels.com/Markus Winkler)
ilustrasi tarif impor (pexels.com/Markus Winkler)

Trump mengumumkan, kebijakan tarif 25 persen berlaku untuk semua truk menengah dan berat impor mulai 1 November 2025. Kebijakan ini diambil berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan AS sejak April 2025 di bawah otoritas Section 232 Trade Expansion Act, yang memungkinkan tarif dikenakan jika ada ancaman terhadap keamanan nasional.

"Mulai 1 November 2025, semua truk berukuran sedang dan berat yang masuk ke AS dari negara lain akan dikenakan tarif sebesar 25 persen," kata Trump, dilansir Axios.

Tujuannya untuk melindungi perusahaan-perusahaan lokal dari praktik perdagangan asing yang dianggap membahayakan dan merugikan industri AS.

Larangan ini mencakup truk dengan bobot lebih dari 10 ribu pon dan komponen terkaitnya. Sektor ini merupakan bagian penting dari pasar otomotif AS dan industri logistik, sehingga kebijakan ini dipandang signifikan untuk mempertahankan daya saing produsen domestik.

2. Dampak terhadap produsen truk dalam negeri dan perusahaan asing

ilustrasi truk (pexels.com/Quintin Gellar)
ilustrasi truk (pexels.com/Quintin Gellar)

Saham Paccar Inc., pemilik merek Peterbilt dan Kenworth, melonjak sekitar 5 persen setelah pengumuman tarif oleh Trump. Paccar memproduksi sebagian besar truknya di AS dan selama ini bersaing dengan truk yang diproduksi lebih murah di Meksiko.

"Tarif ini kemungkinan memperbaiki posisi kompetitif Paccar dibandingkan truk impor yang lebih murah," kata analis Michael Feniger, dilansir CNBC.

Selain Paccar, Daimler Truck dengan merek Freightliner juga disebut sebagai perusahaan yang diuntungkan oleh kebijakan tarif baru ini. Sebaliknya, perusahaan seperti Traton Group yang banyak merakit truk di Meksiko mengalami penurunan nilai saham karena tarif ini meningkatkan biaya impor bagi mereka.

3. Latar belakang kebijakan tarif dari sisi nasional dan perdagangan

ilustrasi tarif impor (pixabay.com/geralt)
ilustrasi tarif impor (pixabay.com/geralt)

Pada April 2025, Departemen Perdagangan AS membuka penyelidikan tentang impor truk berat menggunakan kewenangan Section 232 yang memungkinkan pengenaan tarif untuk alasan keamanan nasional. Langkah ini adalah kelanjutan dari kebijakan proteksionisme Trump yang sebelumnya meningkatkan tarif pada baja, aluminium, dan berbagai produk lain yang dianggap merugikan industri dalam negeri.

Trump menyebut langkah ini sebagai upaya melindungi produsen truk besar dari persaingan yang tidak adil. Dalam pernyataan resminya pada Senin (6/10/2025), dia mengapresiasi perhatian publik terhadap keputusan ini dan mengaku optimis kebijakan ini akan menguntungkan produsen-produsen AS.

Kebijakan ini juga memiliki dimensi diplomasi perdagangan karena truk impor AS sebagian besar berasal dari negara mitra dagang utama seperti Kanada, Meksiko, Jerman, dan Jepang. Implementasi tarif ini diperkirakan akan memicu diskusi lebih lanjut dalam perjanjian dagang dengan para mitra ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

RAP Adalah Kunci Kendali Anggaran, Jadi Rahasia Sukses Proyek

07 Okt 2025, 13:40 WIBBusiness