Pelaksana B20, KADIN Optimistis RI Jadi Pusat Investasi Dunia

Forum B20 ditaksir datangkan devisa hingga Rp1,69 triliun

Jakarta, IDN Times - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia yakin Presidensi B20 2022 ini akan membawa Indonesia keluar dari krisis ekonomi dan dampak yang ditimbulkan akibat pandemik COVID-19. Sedikitnya forum yang akan digelar di Bali ini bakal mendatangkan devisa sebesar US$119,2 juta atau setara Rp1,69 triliun.

Sebab forum B20 akan mempertemukan pemimpin bisnis perusahaan multinasional, organisasi dan komunitas bisnis dari seluruh negara anggota G20 yang akan memberikan rumusan dan masukan mengenai pemulihan ekonomi di masa pandemik.

Pertemuan atau KTT ini menjadi ajang global untuk membahas isu-isu penting, krusial dan prioritas dalam bidang ekonomi dan bisnis serta pemulihan pascapandemik.

"KADIN Indonesia yakin dan percaya, pemerintah bersama para pemimpin bisnis di negara-negara yang tergabung dalam Forum G20 memiliki kemampuan, kredibilitas untuk keluar dari krisis pandemi,” ujar Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid dalam media briefing dengan pemimpin redaksi pada Selasa 18 Januari 2022.

Arsjad yang juga menjadi Penanggung Jawab B20, menuturkan, melalui forum B20, KADIN Indonesia dan komunitas bisnis internasional bisa membantu pemerintah memformulasikan, merumuskan dan merekomendasikan serta mengadvokasi kebijakan yang terkait pemulihan sosial ekonomi menjadi policy paper.

1. Stimulus pemulihan jadi tujuan utama forum B20

Pelaksana B20, KADIN Optimistis RI Jadi Pusat Investasi DuniaIlustrasi G20 (g20-indonesia.id)

Forum B20, katanya, akan mengambil tema Kemajuan Inovatif, Inklusif dan Pertumbuhan Kolaboratif yang sejalan dengan G20. Tujuan utama tema besar itu mengarah pada stimulus pemulihan yang lebih kuat dan memiliki dampak berkelanjutan bagi semua negara, terutama di Asia yang terkena dampak COVID-19
cukup parah.

Menurut Arsjad, ada tiga kunci utama dalam tema itu, yakni melanjutkan pemulihan dan pertumbuhan kolaboratif dengan memfasilitasi kerja sama lintas batas untuk bersama-sama pulih lebih kuat. Lalu meningkatkan ekonomi global yang inovatif dengan memanfaatkan potensi kemajuan teknologi dan kreativitas yang pesat serta
menempa masa depan yang inklusif dan berkelanjutan melalui pemberdayaan perempuan dan UMKM serta melestarikan bumi layak huni.

KADIN Indonesia berencana mengaktualisasikan regulasi ke dalam investasi konkrit dengan menggunakan forum B20 ini sebagai partnership platform dunia usaha. Untuk mencapai itu, Arsjad melanjutkan, komunitas bisnis atau pengusaha perlu bekerja sama dengan pemerintah dalam merealisasikan proyek proyek berskala besar untuk memberikan dampak positif yang besar kepada masyarakat dan negara.

“Forum B20 ini jadi kesempatan kita, sektor swasta dan pemerintah, untuk mendorong kebijakan yang lebih pro investasi demi tercapainya proyek proyek nasional untuk menuju Indonesia Emas tahun 2045," kata Arsjad.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap 3 Manfaat G20 Bagi Millennial dan Gen Z

2. B20 akan menyoroti tiga isu: kesehatan, transformasi digital, dan energi

Pelaksana B20, KADIN Optimistis RI Jadi Pusat Investasi DuniaKetua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid dan Ketua Penyelenggara B20, Shinta W Kamdani (IDN TImes/Umi Kalsum)

Menandai dimulainya Presidensi B20, KADIN Indonesia akan mengadakan pertemuan pendahuluan dengan pemerintah dan delegasi bisnis dari semua anggota G20. Forum B20 ini menekankan tiga isu prioritas, yakni Global Health Architecture, Digital Transformation dan Energi Transition.

Tiga hal ini, saling terkait, karena pengendalian pandemi merupakan kunci utama bagi pemulihan ekonomi dan akselerasinya melalui digitalisasi serta transisi energi baru demi bumi yang lestari dan lingkungan yang sehat.

Arsjad juga mengatakan, terkait dengan pertumbuhan bisnis yang kolaboratif, Indonesia memiliki proyek bisnis kolaborasi publik swasta yang dapat dijadikan percontohan dan dapat di replikasikan ke negara lain. Misalnya, dalam bidang kesehatan aplikasi pedulilindungi dan Bali Medical Tourism.

“Untuk bidang digital, ada juga pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang melibatkan partisipasi publik, dan PaDi UMKM online marketplace yang mengangkat UMKM. Sementara di bidang transisi energi kita memiliki PLTS Terapung Cirata yang full menggunakan solar panel dan terbesar di Asia Tenggara,” katanya.

3. Rangkaian forum B20 akan hasilkan devisa hingga US$119,2 juta atau setara Rp1,69 triliun

Pelaksana B20, KADIN Optimistis RI Jadi Pusat Investasi DuniaKetua Penyelenggara B20, Shinta W Kamdani (IDN Times/Umi Kalsum)

Koordinator Wakil Ketua Umum III KADIN Indonesia yang juga Ketua Penyelenggara B20, Shinta W Kamdani menambahkan, forum B20 ini juga membuat Indonesia berkesempatan mendapatkan kepercayaan dari komunitas global dan menumbuhkan pusat investasi di kawasan Asia Tenggara. Terlebih lagi, Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang bisa menjadi tuan
rumah G20-B20.

Terpilihnya Indonesia sebagai Presidensi, kata dia, juga menunjukkan kepada dunia bahwa kondisi ekonomi Indonesia sudah keluar dari resesi dan investor bisa menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kita juga mampu menjadi menjadi pemimpin Asia dalam mengatasi pemulihan ekonomi yang tidak merata, terutama terkait dengan kapasitas penanganan ancaman kesehatan seperti pandemik dan mendorong langkah penguatan sistem kesehatan global yang transparan dan inklusif," ujar Shinta.

Melalui forum ini, nantinya KADIN bisa mempromosikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi sekaligus memperlihatkan peluang-peluang investasi di Indonesia. Forum dialog ini mempertemukan perusahaan papan atas yang punya kredibilitas tinggi untuk mengajak pelaku bisnis lokal, UMKM agar berkontribusi, meningkatkan kapasitas serta peluang mereka untuk naik kelas dan terlibat dalam ekosistem bisnis global.

Rangkaian Konferensi B20 yang dilakukan secara offline, sehingga, kata Shinta, akan memberikan efek domino yang besar dalam dunia bisnis tanah air. Forum yang diadakan offline di Bali akan berpengaruh besar pada sektor konsumsi, MICE dan pariwisata. Pertemuan ini diperkirakan membawa penghasilan dalam bentuk devisa dan diperkirakan bisa meningkatkan konsumsi dalam negeri hingga US$119,2 juta atau setara dengan Rp1,69 triliun.

4. Menggelar expo dan membentuk Satgas B20

Pelaksana B20, KADIN Optimistis RI Jadi Pusat Investasi DuniaIlustrasi UMKM (ANTARA FOTO/Fauzan)

Selain itu, Shinta menambahkan, forum ini bisa memperlihatkan bagaimana Indonesia sangat serius dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan ramah bagi investor. Salah satunya melalui reformasi struktural kebijakan di bidang regulasi atau hukum dengan menghadirkan UU Cipta Kerja yang memangkas persoalan birokrasi, korupsi, mempercepat pengurusan izin bisnis dan memberikan kemudahan-kemudahan lain bagi investor.

Shinta juga mengatakan, KADIN Indonesia melalui B20 juga akan mengadakan Expo Investasi, membuat forum kolaborasi seputar industri atau sektor prioritas misalnya energi terbarukan, pemberdayaan digital dan upaya menghasilkan 10-20 mega investasi teratas yang melibatkan anggota KADIN Indonesia.

Untuk mencapai gol itu, kata Shinta, KADIN Indonesia membentuk Satgas B20 untuk isu prioritas seperti Digitalisasi; Perdagangan-Investasi; Energi, Keberlanjutan dan Iklim; Masa Depan Pekerjaan dan Pendidikan; Integritas dan Kepatuhan; Keuangan dan Infrastruktur Pajak serta Peran atau Keterlibatan Perempuan dalam Dunia Bisnis.

Baca Juga: Fakta-Fakta Women20, Perjuangan Kesetaraan Ekonomi di G20

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya