Sri Mulyani Ungkap 3 Manfaat G20 Bagi Millennial dan Gen Z

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah manfaat Presidensi G20 Indonesia bagi rakyat Indonesia, terutama untuk millennial dan gen Z. Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan G20 yang akan dilaksanakan di Bali pada Oktober tahun ini.
Pertemuan G20, kata Sri Mulyani, bukan sekadar ajang bicara tanpa realisasi kebijakan lantaran digunakan untuk kepentingan banyak negara di dunia.
"Mungkin kalau cuma bicara yang nggak ada manfaatnya, ini bukan masalah bicara loh, tapi ini yang disebut standar setting, rule setting. Kalau standard setting sangat mempengaruhi untuk seluruh dunia, umpamanya standar orang harus sudah vaksin untuk bisa pergi ke luar negeri itu mempengaruhi karena kalau tidak, Anda tidak bisa travelling," kata dia, kepada IDN Times, Kamis (13/1/2022).
Setidaknya ada tiga manfaat utama pertemuan G20 bagi generasi muda Indonesia terutama millennial dan gen Z. Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam Program Suara Millennial bersama dengan Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis.
1. Akses vaksinasi

Manfaat Pertemuan G20 yang pertama bagi millennial dan gen Z Indonesia adalah memastikan bahwa mereka selaku generasi muda tidak tertinggal mendapatkan vaksin COVID-19.
Hal itu juga berkaitan untuk memastikan bahwa negara-negara lain juga tidak ketinggalan mendapatkan akses vaksinasi.
"Jadi kenapa G20 itu penting karena kita memperjuangkan negara-negara itu tidak left behind, yang nggak punya vaksin supaya kita bisa make sure seluruh dunia bisa mendapatkan vaksin termasuk untuk orang Indonesia terutama generasi muda karena selama ini kan vaksin diprioritaskan pada orang yang usia lanjut dan yang komorbid," tutur Sri Mulyani.
Generasi muda, sambung Sri Mulyani, kerap dianggap sebagai yang kuat menghadapi COVID-19 karena memiliki imunitas natural. Namun, belakangan ini mereka juga tertular COVID-19 walaupun statusnya tanpa gejala atau OTG.
Di sisi lain, masalah kesehatan memang menjadi salah satu poin utama yang bakal jadi topik pembicaraan dalam Pertemuan G20 Presidensi Indonesia tahun ini.
"Karena kesehatan penting, kalau pandemik tidak diselesaikan di seluruh dunia maka anak-anak muda yang suka travelling, yang memiliki begitu banyak aspirasi, inovasi, kreativitas, dan aktivitas itu akan menjadi sangat constraint. Jadi (G20) ini relevan untuk siapa saja terutama untuk anak muda," ucap Sri Mulyani.
2. Ekonomi digital

Sri Mulyani kemudian melanjutkan, Pertemuan G20 Presidensi Indonesia juga turut membahas perihal ekonomi digital. Tak bisa dimungkiri bahwa COVID-19 telah mengakselerasi ekonomi digital begitu cepat.
Ekonomi digital, sambung Sri Mulyani, saat ini didominasi oleh anak-anak muda generasi millennial dan gen Z. Pembahasan ekonomi digital dalam Pertemuan G20 disebut Sri Mulyani bisa makin mengakselerasi industri ekonomi digital tak hanya di Indonesia, melainkan juga di dunia.
"Kalau kita bicara gen Z atau millennial, mereka itu dalam posisi yang relatively advantage dibandingkan generasi sebelumnya karena mereka tech savvy. Mereka sangat terampil di bidang teknologi, mereka punya ambisi yang sehat, mereka juga mungkin beban history-nya less, mereka biasanya lebih inklusif karena mereka melihat semuanya, ketemu selama digital jadi tidak ada judgment yang muncul," ucap dia.
Pembahasan ekonomi digital dalam Pertemuan G20 juga mengatasi hal-hal negatif yang ada di dalamnya. Kehadiran ekonomi digital memang memungkinkan munculnya akses negatif seperti misalnya di financial technology (fintech) dengan keberadaan pinjaman online (pinjol) ilegal.
"Supaya kreativitas tetap jalan dan advantage dari teknologi digital itu masih bisa kita nikmati. Namun, akses negatif itu bisa kita contain dan itu penting karena kalau enggak, kasihan banyak rakyat yang menjadi korban dan biasanya menjadi korban itu yang ekonominya malah lebih vulnerable. Jadi ini menjadi suatu yang harus disiapkan dan ini menjadi penting sebagai topik yang dibahas di G20," tutur Sri Mulyani.
3. Perubahan iklim

Pertemuan G20 juga dipastikan bakal membahas tentang perubahan iklim atau climate change.
Sri Mulyani melihat millennial dan gen Z adalah generasi muda sebagai pihak yang akan melihat segala konsekuensi terhadap perubahan iklim dari apa yang dilakukan generasi sebelum mereka saat ini.
"Jadi ini adalah suatu isu yang sangat menentukan bagi millennial dan generasi Z bagaimana akan menghadapinya," kata Sri Mulyani.