Uni Eropa Buka Kembali Impor Daging Ayam Brasil pasca Wabah Flu Burung

- Uni Eropa membuka kembali pasar impor daging ayam dari Brasil mulai 23 September 2025 setelah larangan sejak Mei 2025 akibat wabah flu burung di Rio Grande do Sul.
- Uni Eropa mengakui Brasil bebas dari flu burung setelah laporan tidak adanya kasus baru selama 28 hari berturut-turut dan penerapan protokol disinfeksi ketat.
- Pembukaan pasar impor ini diharapkan dapat memperbaiki rantai pasok serta menstabilkan harga untuk eksportir Brasil, meskipun beberapa negara besar pengimpor masih memberlakukan pembatasan.
Jakarta, IDN Times - Uni Eropa akan membuka kembali pasar impor daging ayam dari Brasil mulai Selasa (23/9/2025). Keputusan ini diambil setelah larangan impor yang diberlakukan sejak Mei 2025 akibat wabah flu burung di negara bagian Rio Grande do Sul.
Sebagian besar wilayah Brasil sudah dapat langsung mengekspor daging ayam ke Uni Eropa kecuali daerah Rio Grande do Sul. Wilayah tersebut baru bisa melakukan ekspor setelah 2 Oktober 2025, kata Kementerian Pertanian Brasil pada Senin (22/9/2025).
1. Fase pembukaan pasar impor dari Brasil
Kementerian Pertanian Brasil menyampaikan bahwa Uni Eropa akan melonggarkan larangan impor yang diberlakukan sejak wabah flu burung ditemukan pada Mei 2025 di Rio Grande do Sul. Larangan itu diberlakukan setelah ditemukannya kasus flu burung di peternakan komersial di Montenegro, Rio Grande do Sul.
Namun, sebagian besar wilayah Brasil kecuali Rio Grande do Sul sudah diizinkan mengirim daging ayam secara langsung mulai Selasa (23/9/2025). Sementara wilayah Rio Grande do Sul baru akan diizinkan ekspor pada 2 Oktober 2025.
"Kami menyambut baik langkah Uni Eropa yang menunjukkan kepercayaan pada protokol kesehatan hewan Brasil," ujar Menteri Pertanian Brasil, Carlos Fávaro, dilansir Avinews.
2. Pengakuan bebas flu burung oleh Uni Eropa
Dalam konferensi video pada Kamis (4/9/2025), Menteri Pertanian Brasil dan Komisaris Kesehatan Hewan Uni Eropa, Oliver Varhelyi, bertemu untuk membahas status flu burung di Brasil. Uni Eropa secara resmi mengakui Brasil bebas dari flu burung setelah laporan tidak adanya kasus baru selama 28 hari berturut-turut dan penerapan protokol disinfeksi ketat.
"Data yang disampaikan oleh kementerian sudah cukup untuk mengakui Brasil bebas dari flu burung," kata Varhelyi.
Pengakuan ini menjadi pijakan penting bagi Uni Eropa untuk memulai pembicaraan mengenai dicabutnya larangan ekspor dan pembukaan pasar secara bertahap.
3. Dampak ekonomi dan perkembangan negosiasi perdagangan
Pada Januari hingga Juni 2025, pengiriman daging ayam Brasil ke Uni Eropa mencapai 125.300 metrik ton dengan nilai sekitar 386,3 juta dolar AS (Rp6,4 triliun), meskipun masih ada larangan impor sebagian wilayah akibat flu burung yang menimbulkan pembatasan.
Pengumuman pembukaan kembali pasar ini diharapkan dapat memperbaiki rantai pasok serta menstabilkan harga untuk eksportir Brasil. Namun, beberapa negara besar pengimpor seperti China masih memberlakukan pembatasan. Menteri Fávaro optimis keputusan Uni Eropa bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk mencabut larangan mereka.
"Keputusan Uni Eropa membuka jalan bagi penguatan hubungan dagang dan diplomasi sanitasi yang lebih baik," ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.