Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Garuda Indonesia Rugi Rp1,26 Triliun di Kuartal I-2025

Pesawat Garuda Indonesia. (dok. Garuda Indonesia)
Intinya sih...
  • Garuda Indonesia mencatat rugi bersih sebesar 76,49 juta dolar AS atau setara Rp1,26 triliun pada kuartal I-2025.
  • Pendapatan dari penerbangan berjadwal naik 0,8 persen (yoy), sementara pendapatan dari penerbangan charter naik 92,9 persen (yoy).
  • Pertumbuhan pendapatan dari penerbangan charter menjadi fondasi penting dalam strategi diversifikasi pendapatan perusahaan. Total liabilitas perusahaan hingga kuartal I-2025 adalah Rp130 triliun.

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan rugi bersih sebesar 76,49 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1,26 triliun (kurs Rp16.479 per dolar AS) pada kuartal I-2025.

Berdasarkan laporan keuangan Garuda, kerugian bersih itu menyusut sebesar 9,58 persen dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar 87,04 juta dolar AS atau setara Rp1,43 triliun.

1. Pendapatan Garuda naik 1,62 persen

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Penyusutan kerugian perusahaan sejalan dengan peningkatan pada pendapatan usaha, yakni sebesar 723,56 juta dolar AS atau setara Rp11,92 triliun, naik 1,62 persen secara year on year (yoy).

Rinciannya, pendapatan dari penerbangan berjadwal sebesar 603,7 juta dolar AS atau setara Rp9,95 triliun, naik 0,8 persen (yoy).

Kemudian, pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal (charter) sebesar, 37,96 juta dolar AS atau setara Rp625 miliar, naik 92,9 persen (yoy).

Akan tetapi, pendapatan lainnya yang sebesar 81,92 juta dolar AS turun hingga 12,2 persen (yoy).

2. Penerbangan charter Garuda meningkat

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Wamildan Tsani Panjaitan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Manajemen Garuda Indonesia menyatakan pertumbuhan pendapatan dari penerbangan charter meningkat seiringan dengan penerbangan charter yang naik, mencapai 69 penerbangan.

Adapun jumlah penumpang sebanyak 24.618 orang sepanjang kuartal I-2025. Angka tersebut menunjukkan kenaikan hingga 104 persen (yoy).

“Penguatan kinerja charter ini menjadi fondasi penting dalam strategi diversifikasi pendapatan kami,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, dikutip Selasa (6/5/2025).

3. Garuda masih punya utang Rp130 triliun

Pesawat Garuda Indonesia dengan desain livery Pikachu 1. (dok. Garuda Indonesia)

Hingga kuartal I-2025, Garuda Indonesia masih mencatatkan liabilitas sebesar 7,89 miliar dolar AS, atau setara Rp130 triliun. Angka tersebut menyusut 1,02 persen dibandingkan posisi akhir 2024 yang masih sebesar 7,97 miliar dolar AS atau setara Rp131,35 triliun.

Dari angka tersebut, total liabilitas perusahaan untuk jangka pendek sebesar 1,26 miliar dolar AS atau setara Rp20,76 triliun, dan liabilitas jangka panjang sebesar 6,63 miliar dolar AS atau setara Rp109,24 triliun.

Adapun total aset Garuda Indonesia hingga kuartal I-2025 sebesar 6,46 miliar dolar AS atau setara Rp106 triliun.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
Dwifantya Aquina
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us