Mendag Endus Upaya Penyelundupan Minyak Goreng ke Luar Negeri

Banjir stok minyak goreng, tapi di pasaran masih langka

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi menyoroti kondisi ketersediaan minyak goreng di Sumatra Utara (Sumut). Per hari Rabu, (16/3/2022) kemarin, pihaknya mencatat ada 60,7 juta liter minyak goreng di Sumut.

"Sumatra Utara, itu rakyatnya 15,1 juta, dan Sumut itu sudah dapat minyak menurut hitungan saya dalam 30 hari terakhir, tanggal 16 kemarin itu adalah 60.714.896 liter," kata Luti dalam diskusi virtual, Jumat (18/3/2022).

Menurut Lutfi, jumlah stok tersebut telah melebihi angka kebutuhan minyak goreng di Sumut.

"Nah kalau kita lihat 32 hari, dilihat BPS kalau 32 hari itu setara 17,9 juta liter. Yang kita suplai 60 juta liter. Dan itu terjadi surplus 42 juta liter. Jadi Sumut itu 15,1 juta dibagi 60 juta, masing-masing (warga Sumut seharusnya) dapat 4 liter," ucap Lutfi.

Baca Juga: HET Dicabut, Minyak Goreng di Tangerang Capai Rp63 Ribu!

1. Stok minyak goreng di Kota Medan melimpah, tapi sempat kosong di pasar

Mendag Endus Upaya Penyelundupan Minyak Goreng ke Luar NegeriWarga antre menunggu giliran untuk membeli minyak goreng dalam kemasan (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Khususnya di Kota Medan, Kemendag mencatat ada stok 25.468.299 liter minyak goreng. Dengan perkirakan populasi di Medan 2,5 juta jiwa, maka seharusnya per warga mendapat 10 liter minyak goreng.

Namun, menurut Lutfi, ketika dia berkunjung ke Medan pada akhir Februari lalu, stok minyak goreng di pasar justru kosong.

"Waktu saya datang ke Medan, minyak itu tidak ada," kata dia.

2. Asahan juga kebanjiran stok minyak goreng

Mendag Endus Upaya Penyelundupan Minyak Goreng ke Luar Negeriilustrasi minyak goreng (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Tak hanya Kota Medan, dia juga mengatakan Kabupaten Asahan kebanjiran stok minyak goreng. Sayangnya, ada perusahaan di Kabupaten Asahan yang menimbun stok minyak goreng tersebut.

"Asahan itu orangnya mungkin 500 ribu, tapi sudah dapat 13.870.000 liter (minyak goreng)," tutur Lutfi.

"Saya pergi di Asahan, sampai Kisaran Kota itu, mungkin 3,5 jam dari Medan, naik ke atas sana, grebek perusahaan Sitong Abadi, dari 13 juta itu Sitong dapat 11 juta liter. Itu tercecer minyaknya dijual ke Batam, Jambi," ungkap dia.

Baca Juga: Giliran Minyak Goreng Curah Diburu Warga Surabaya

3. Ada indikasi penyelundupan minyak goreng ke luar negeri

Mendag Endus Upaya Penyelundupan Minyak Goreng ke Luar NegeriMenteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi (Dok. Kemendag)

Berdasarkan hasil sidak yang dia lakukan di beberapa daerah, Lutfi menyimpulkan stok minyak goreng yang seharusnya untuk kebutuhan domestik, diduga diselundupkan ke luar negeri. Tindakan itu terjadi di wilayah-wilayah yang memiliki industri minyak goreng dan juga pelabuhan.

"Jadi bapak-ibu, ada 3 kota yang punya denominasi sama dengan Medan ini, yaitu Medan, Jakarta, dan Surabaya. Ketiganya ada industri, ada pelabuhan. Jadi di sini saya bisa melihat kekacauan. Saya juga lihat di Jambi, tiba-tiba ini di Kota Jambinya, ini juga lucu sekali. Kota Jambi oke lah. Tapi di situ ada namanya Tanjung Jabung Barat, ada 9.000 liter di situ, Tanjung Jabung Barat itu kecil sekali, penduduknya mungkin hanya berapa, itu 9.000 liter itu kemungkinan besar karena itu di pelabuhan rakyat, kemungkinan besar kalau menurut Kapoldanya itu sudah jadi ekspor," kata dia.

Untuk mengatasi berbagai persoalan minyak goreng, pemerintah memutuskan mencabut harga eceran tertinggi (HET), dan dilepaskan ke harga keekonomian, sesuai kondisi pasar. Dengan harapan, kebijakan itu bisa mengatasi kelangkaan minyak goreng.

Seiringan dengan itu, pemerintah juga mengucurkan minyak goreng curah bersubsidi, sehingga bisa dijual sesuai HET Rp14.000 per liter. Menurut Lutfi, penyaluran minyak goreng curah ini akan diawasi oleh pihaknya, bersama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Kepolisian RI.

"Yang paling penting dari semuanya, ketika distribusi, kita bertiga, Mendag, Menperin, dan Kapolri memastikan bahwa tidak ada penyimpangan. Dan ini effort yang susah, bukan gampang. Tapi mudah-mudahan ini bisa kita kerjakan bersama-sama," ucap Lutfi.

Baca Juga: Megawati Heran Ibu-ibu Berebut Minyak: Tiap Hari Apa Hanya Menggoreng?

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya