Sri Mulyani Soroti Kasus Jeff Bezos-Elon Musk Ketahuan Mangkir Pajak

Sejumlah miliarder AS terungkap telah mangkir bayar pajak.

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut menyoroti persoalan yang tengah heboh diperbincangkan di berbagai negara, yakni aksi para miliarder Amerika Serikat (AS) yang mangkir alias menghindari bayar pajak. 

Miliarder itu antara lain pendiri Amazon Jeff Bezos, CEO Tesla Elon Musk, kepala eksekutif dan ketua Berkshire Hathaway Warren Buffett, dan konglomerat media Michael Bloomberg.

Dilaporkan oleh ProPublica yang mengutip data lembaga pajak Amerika Serikat (AS) Dinas Pendapatan Internal (Internal Revenue Service/IRS), para miliarder tersebut telah menghindari pajak pendapatan federal dalam beberapa tahun.

Baca Juga: Data Bocor Ungkap Sederet Orang Kaya Dunia Ini Mangkir Pajak 

1. Komentar Sri Mulyani

Sri Mulyani Soroti Kasus Jeff Bezos-Elon Musk Ketahuan Mangkir PajakMenteri Keuangan, Sri Mulyani. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sri Mulyani mengatakan dirinya mengetahui berita kebocoran data itu ketika hendak tidur. Menurutnya, persoalan ini menjadi perdebatan besar.

"Saya sebelum tidur, kemudian saya baca berita itu bahwa bocor data di AS, para pembayar pajak terkaya dibocorin, dan ternyata mereka gak bayar pajak. Nah ini jadi debat yang besar," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (10/6/2021).

Baca Juga: Wacana Sembako Dipungut PPN Banjir Kritik, Sri Mulyani Buka Suara

2. Cari cara supaya masyarakat taat pajak

Sri Mulyani Soroti Kasus Jeff Bezos-Elon Musk Ketahuan Mangkir PajakIlustrasi Pajak (IDN Times/Arief Rahmat)

Sri Mulyani sendiri melihat persoalan para miliarder AS mangkir bayar pajak sebagai contoh kasus yang harus segera ditangani. Menurutnya, saat ini pemerintah tengah berupaya meningkatkan kepatuhan masyarakat akan kewajiban pajak.

Ia mengatakan, topik kepatuhan pajak ini juga akan dibahas dalam pertemuan negara-negara G20 tahun depan.

"Belum kita bicara sekarang trennya OECD, G20 di mana kita akan jadi host tahun depan. Di mana akan diberlakukan minimum corporate tax 15 persen untuk menghindari avoidance," ujar Sri Mulyani.

Ia mengatakan, upaya tersebut dilakukannya beriringan dengan upaya menyehatkan APBN melalui penerimaan pajak.

"Nah hal-hal ini yang saya ingin bisa membahasnya secara lengkap, detail, proporsional, sehingga kita bisa bersama-sama mengawal psikologi masyarakat, menyampaikan, mengedukasi, sehingga tujuan negara bisa kita jaga bersama, pemulihan jalan, masyarakat bisa kembali, dan APBN secara bertahap juga mungkin bisa disehatkan," imbuh Sri Mulyani. 

Baca Juga: Jurus Pemerintah Kendalikan Perubahan Iklim: Wacanakan Pajak Karbon

3. Modus miliarder AS mangkir bayar pajak

Sri Mulyani Soroti Kasus Jeff Bezos-Elon Musk Ketahuan Mangkir PajakWarren Buffet (Twitter.com/WarrenBuffet)

Kembali ke laporan ProPublica, dikatakan Warren Buffett telah menghindari pajak paling banyak. Ia hanya membayar tarif pajak 0,1 persen atas kekayaan senilai 24,3 miliar dolar AS yang dia kumpulkan antara 2014 sampai 2018.

Dalam catatan pajak itu dijelaskan bagaimana para orang super kaya meminimalkan pajak. Di mana caranya termasuk kadang-kadang dengan mengambil pinjaman menggunakan kepemilikan saham mereka sebagai jaminan.

“Tak satu pun dari aktivitas itu ilegal,” tulis ProPublica.

Menurut analisis catatan pajak ProPublica, dikutip CNet, 25 orang terkaya di AS mengumpulkan kekayaan 1,1 triliun dolar AS pada 2018. Total itu setara dengan kekayaan 14,3 juta penerima upah rata-rata AS. Namun, para penerima upah itu akan membayar pajak sekitar 143 miliar dolar AS, 75 kali lipat dari 1,9 miliar dolar AS yang dibayarkan oleh 25 orang Amerika terkaya pada 2018.

Baca Juga: Data Pajak Jeff Bezos sampai Elon Musk Bocor, AS Gelar Penyelidikan

Topik:

  • Anata Siregar
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya