Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wamen BUMN Pastikan Pasokan Listrik Jawa-Bali saat Nataru Aman

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem Evy Haryadi di PT PLN (Persero) saat mengunjungi UIP2B Jamali, Depok, Jawa Barat. (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, memastikan ketersediaan listrik di Unit Induk Pusat Pengaturan Beban (UIP2B) milik PT PLN (Persero) terjaga, selama momentum Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Adapun UIP2B mengatur pasokan di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali).

"Kami melakukan kunjungan ke unit pengatur beban Gandul. Gandul ini sebenarnya adalah pusat untuk mengontrol dispatching listrik di Jawa Bali. Jadi kami tadi melihat kontrol sistemnya memastikan bahwa ketersediaan pasokan listrik untuk Nataru baik," ucapnya  saat mengunjungi UIP2B Gandul, Jumat (27/12/2024).

1. Konsumsi listrik di wilayah Jamali selama Nataru diprediksi turun

ilustrasi petugas PLN (dok. PLN)

Pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan, jumlah konsumsi listrik di wilayah Jamali selama Nataru lebih rendah dibandingkan hari normal. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas perkantoran dan industri yang libur.

"Jadi kita yakinkan bahwa reserve margin untuk memenuhi kapasitas listrik baik," ucap Tiko.

2. PLN siapkan 40 persen cadangan listrik

Petugas PLN perkuat jaringan listrik. (dok.PLN)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi, menyebutkan pihaknya sudah menyiapkan keandalan listrik, khususnya di wilayah Jamali pada momen Nataru 2024/2025 dengan baik, bahkan PLN memiliki hingga 40 persen cadangan listrik.

"Jadi saat ini kita menyiapkan sistem untuk Jawa Bali, di mana di sini ada sistem 500 KV yang dipastikan penyalurannya sampai dengan transmisi 150 KV dan 70 KV dengan baik. Untuk Nataru ini sistem kita, khususnya di Jawa-Bali ini cukup, jadi cadangan kita mencapai 40 persen lebih karena beban turun," ucap Evy.

3. Beban puncak listrik selama Nataru capai 26 ribu megawatt

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem Evy Haryadi di PT PLN (Persero) saat mengunjungi UIP2B Jamali, Depok, Jawa Barat. (IDN Times/Triyan).

Dalam hitungannya, beban puncak listrik selama momen Nataru kali ini mencapai 26.000 Megawatt (MW). Oleh karena itu, pihaknya sudah menyiapkan cadangan mencapai 46.000 MW.

"Cadangan daya kami mencapai lebih dari 40 persen karena beban turun. Beban puncak diperkirakan hanya sekitar 26.000 MW saat Natal dan Tahun Baru, sementara cadangan daya mencapai 46.000 MW. Dengan kondisi ini, kebutuhan listrik dapat terpenuhi dengan baik," kata Evy.

Meski demikian, ia tak menampik PLN masih dihadapkan pada tantangan dari sisi cuaca yang tidak menentu. Namun, PLN sudah mengantisipasi hal itu dengan persiapan jauh hari termasuk perihal potensi bencana alam yang mungkin terjadi.

"Ya memang challenge yang terbesar kalau kita lihat dari BMKG adalah cuaca. Jadi kami sudah menyiapkan sejak jauh-jauh hari, khususnya 1 bulan terakhir, bahwa hal-hal yang terkait dengan cuaca, bagaimana potensi-potensi gangguan dari mulai landslide kemudian adanya pohon-pohon yang mungkin akan menyentuh jaringan," ujar Evy.

Lebih lanjut, pihaknya juga melakukan inspeksi dan mitigasi pemotongan pohon yang bisa menyentuh jaringan PLN.

"Di samping itu juga kita sudah menyiapkan regu untuk melakukan perbaikan-perbaikan jika masih ada dan dalam kenyataannya nanti kejadian," ucap Evy. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us